Harga Minyak Anjlok, Arab Saudi Jadi 'Tersangka'?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 November 2021 06:15
People fill their cars at a gas station in Tehran, Iran Wednesday, Oct. 27, 2021. Iran's President Ebrahim Raisi said Wednesday that a cyberattack which paralyzed every gas station in the Islamic Republic was designed to get
Ilustrasi SPBU (AP/Vahid Salemi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia anjlok pada perdagangan pagi ini. Ada apa gerangan?

Pada Jumat (5/11/2021) pukul 05:54 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 80,54/barel. Turun 1,77% dibandingkan sehari sebelumnya.

Sementara yang jenis light sweet harganya US$ 78,81/barel. Ambles 2,54%.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga si emas hitam terperosok dalam. Pertama, investor mengambil untung (profit taking) karena harga sudah melambung tinggi.

Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga brent melonjak 56,7%. Sedangkan light sweet melambung 64,01%.

Jadi wajar koreksi teknikal akan selalu membayangi harga minyak. Maklum, keuntungan yang bisa dicairkan memang tidak ngadi-ngadi.

Kedua, harga minyak tertekan akibat kabar dari Arab Saudi. Al Arabiya TV, stasiun televisi milik pemerintah Arab Saudi, melaporkan produksi minyak Negeri Padang Pasir terus naik dan bisa mencapai 10 juta barel/hari pada akhir tahun.

Pangeran Abdulaziz bin Salman, Menteri Energi Arab Saudi, mengungkapkan stok minyak negaranya juga meningkat karena konsumsi yang menurun akibat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Ini tentu semakin menambah tekanan harga karena tingginya pasokan.

Arab Saudi adalah produsen minyak kedua terbesar dunia, hanya kalah dari Amerika Serikat (AS). Jadi, perkembangan produksi di sana akan sangat menentukan harga.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular