Harga Minyak Turun, Gara-gara 'Bandar Gede' Nih!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 November 2021 08:45
People wait at a gas station in Port-au-Prince, Haiti, July 8, 2018. REUTERS/Andres Martinez Casares
Foto: REUTERS/Andres Martinez Casares

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak turun pada perdagangan pagi ini. Tambahan stok dari Amerika Serikat (AS) jadi penahan kenaikan harga si emas hitam.

Pada Kamis (4/11/2021) pukul 07:47 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 81.38/barel. Turun 0,74% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 80,23/barel. Berkurang 0,78%.

US Energy Information Administration (EIA) mengumumkan stok minyak mentah Negeri Paman Sam pekan lalu bertambah lebih dari 3,3 juta barel dari pekan sebelumnya menjadi 434,1 juta barel. Lebih tinggi ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan kenaikan 2,2 juta barel.

AS adalah negara produsen minyak terbesar dunia. Pada 2020, produksi minyak AS mencapai 18,6 juta barel/hari. Jumlah ini sudah 20% dari total produksi dunia. Jarak dengan Arab Saudi di peringkat kedua pun cukup jauh, karena produksi minyak Negeri Padang Pasir 'cuma' 10,82 juta barel/hari.

Jadi apa yang terjadi di AS akan sangat menentukan harga minyak. Sebab, AS adalah 'bandar besar' yang bisa menentukan harga.

Selain itu, koreksi harga minyak juga rasanya disebabkan faktor ambil untung (profit taking). Maklum, harga minyak memang sudah naik tinggi sekali. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga brent dan light sweet masih membukukan kenaikan 57,14% dan 65,46% secara point-to-point.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular