Gainers-Losers Sesi II

Saham BEBS-Triputra 'Ngamuk'! Giliran Tambang Grup MNC Anjlok

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
02 November 2021 16:45
FILE PHOTO: A worker shows palm oil fruits at a plantation in Chisec, Guatemala December 19, 2018. REUTERS/Luis Echeverria/File Photo
Foto: Ilustrasi Kelapa Sawit (REUTERS/Luis Echeverria)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten konstruksi yakni PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) dan emiten sawit milik pengusaha TP Rachmat PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) menjadi top gainers pada penutupan sesi II perdagangan Selasa (2/11/2021).

Sementara, saham emiten transportasi yang saat ini masuk ke bisnis batu bara milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo (Hary Tanoe) PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) dan emiten produsen kuas PT Ace Oldfields Tbk (KUAS) yang baru melantai di bursa pada minggu lalu tercecer di daftar top losers.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meninggalkan level psikologis 6.500 hari ini. IHSG ambles 0,91% ke posisi 6.493,275 pada penutupan sesi II perdagangan Selasa (2/11).

Menurut data BEI, 163 saham naik, 368 saham merosot dan 143 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,37 triliun dan volume perdagangan mencapai 18,82 miliar saham.

Di tengah koreksi IHSG, investor asing keluar dari bursa RI dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 98,31 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 46,72 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (2/11).

Top Gainers

  1. Wahana Pronatural (WAPO), saham +34,88%, ke Rp 116, transaksi Rp 15,6 M

  2. Bekasi Asri Pemula (BAPA), +34,48%, ke Rp 78, transaksi Rp 32,6 M

  3. Berkah Beton Sadaya (BEBS), +16,71%, ke Rp 2.270, transaksi Rp 79,4 M

  4. Cahayasakti Investindo Sukses (CSIS), +8,82%, ke Rp 111, transaksi Rp 31,5 M

  5. Triputra Agro Persada (TAPG), +8,73%, ke Rp 685, transaksi Rp 68,2 M

Top Losers

  1. Sentral Mitra Informatika (LUCK), saham -6,67%, ke Rp 252, transaksi Rp 16,9 M

  2. Indonesia Transport & Infrastructure (IATA), -5,88%, ke Rp 64, transaksi Rp 22,4 M

  3. Ace Oldfields (KUAS), -5,88%, ke Rp 192, transaksi Rp 14,7 M

  4. Bumi Resources Minerals (BRMS), -4,81%, ke Rp 99, transaksi Rp 48,5 M

  5. Bank MNC Internasional (BABP), -4,50%, ke Rp 212, transaksi Rp 29,7 M

Saham BEBS melejit 16,71% ke Rp 2.270/saham, melanjutkan kenaikan pada Senin kemarin. Dalam sepekan saham ini naik 25,41% dan dalam sebulan melompat 52,86%.

Setali tiga uang, sahma TAPG melesat 8,73% ke posisi Rp 685/saham, rebound dari koreksi 3,08% pada perdagangan kemarin.

Kenaikan saham TPAG terjadi bersama sejumlah saham sawit lainnya, seperti saham emiten Grup Sinarmas PT SMART Tbk (SMAR) yang terkerek 8,17%.

Berbeda, saham IATA anjlok 5,88%, setelah melonjak 19,30% pada penutupan perdagangan kemarin. Sebelumnya, saham IATA terbenam di zona merah selama 7 hari beruntun setelah tiba-tiba bangkit dan melambung tinggi pada 18-19 Oktober lalu.

Adapun sentimen yang tampaknya mendorong saham IATA adalah soal kabar perseroan yang baru-baru ini mengubah bisnis utamanya dari transportasi ke bisnis pertambangan batu bara.

Perseroan baru-baru ini telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengakuisisi PT MNC Energi dari PT MNC Investama Tbk (BHIT) sebagai pemegang saham mayoritas.

Bersama saham IATA, saham KUAS anjlok 5,88%. Dengan ini, sejak melantai di bursa pada 25 Oktober 2021, saham KUAS hanya menguat sekali, yakni pada hari debut. Sementara, sisanya melemah 5 kali dan stagnan sekali.

Untuk diketahui, KUAS menawarkan 390.000.000 saham baru dengan harga Rp 195/saham, dengan demikian perusahaan mendapatkan dana senilai Rp 76,05 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya emisi, sebesar 38,69% akan digunakan untuk pembelian sebagian tanah dan bangunan di Jl. Raya Cileungsi Jonggol KM 22,5 RT.006 RW. 002 Cileungsi, Bogor 16820 dari dari pihak afiliasi yaitu Janto Setiono, Dannie Tjiandra dan Bobby Kandiawan dengan harga sebesar Rp 28 miliar dengan tujuan untuk mengurangi biaya sewa.

Sisanya, sebesar 61,31% akan digunakan untuk modal kerja berupa pembelian bahan baku, serta beban operasional.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular