Panen Cuan, Emiten Rumah Sakit Mendapat Berkah dari Pandemi

Feri Sandria, CNBC Indonesia
02 November 2021 16:15
RS Mayapada
Foto: Dok RS Mayapada Tangerang via Detikcom

Selain pertumbuhan pendapatan yang impresif, keempat emiten RS tersebut juga mencetak laba pada tahun ini. Dua di antarnya bahkan mampu membalikkan keadaan dari semula mengalami kerugian pada periode yang sama tahun sebelumnya.

SILO melaporkan laba bersih sebesar Rp 531,95 miliar pada kuartal III-2021 atau per September lalu. Kinerja ini membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di mana perusahaan masih mengalami kerugian Rp 48,79 miliar.

Satu emiten lain yang mampu membalikkan kerugian menjadi laba adalah SAME dari semula mencatatkan kerugian fantastis sebesar Rp 457,66 miliar pada akhir September tahun lalu, kini mampu menorehkan laba bersih sebesar Rp 146,70 miliar.

Peningkatan kinerja laba terbesar dicatatkan oleh RS Kedoya yang mampu tumbuh hingga 1.140% dari semula Rp 5,62 miliar menjadi Rp 69,67 miliar.

Sementara itu laba bersih emiten RS dengan nominal paling besar hingga akhir September tahun ini dibukukan oleh RS Mitra Keluarga sebesar Rp 882,76 miliar, meningkat 68% dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 525,44 miliar.

Keempat perusahaan tersebut juga mengalami peningkatan aset, di mana peningkatan terbesar dicatatkan oleh SAME dan RSGK yang masing-masing naik 51% dan 42%. Sementara SILO dan MIKA meningkat masing-masing sebesar 5,93% dan 5,21%.

Ekuitas keempat emiten pengelola rumah sakit tersebut juga mengalami kenaikan, dengan peningkatan fantastis dibukukan oleh SAME yang ekuitasnya meningkat 179% menjadi Rp 4,22 triliun dari semula Rp 1,51 triliun.

Kinerja Saham Emiten RS Juga Cemerlang

Hingga penutupan perdagangan sesi I Selasa, 2 November 2021, secara keseluruhan dalam setahun terakhir kinerja saham emiten pengelola rumah sakit tercatat cukup baik.

Harga saham SAME dan SILO tercatat tumbuh masing-masing 96% dan 76% dalam setahun terakhir. MIKA merupakan emiten RS dengan kinerja saham terburuk, yang mana harga sahamnya ambles 15,06% dalam setahun terakhir. Sedangkan RS Kedoya yang baru melantai di bursa, sahamnya telah melemah 13,44% sejak pertama kali diperdagangkan publik.

Emiten lainnya yang belum menyampaikan laporan keuangan juga mencatatkan kinerja saham yang positif, dengan PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) membukukan kinerja terbaik, yakni tumbuh hingga 190% dalam setahun.

Sementara itu PT PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Royal Prima Tbk (PRIM) harga sahamnya masing-masing menguat 32%, 77% dan 42% dalam setahun terakhir.

Terakhir emiten yang juga belum lama melantai di bursa, PT Bundamedik Tbk (BMHS) tercatat tumbuh 11% secara mulai diperdagangkan publik.

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular