Harga Batu Bara Kacau Balau, Rupiah Ikutan Jeblok

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah membuka perdagangan Selasa (2/11) dengan menguat tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS). Tetapi sayangnya tidak lama, Mata Uang Garuda akhirnya kembali terpuruk.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,04% ke Rp 14.240/US$. Tidak lama, rupiah kembali masuk ke zona merah, melemah ke Rp 14.260/US$ atau 0,11% pada pukul 12:00 WIB. Kemarin rupiah sudah jeblok hingga 0,56%.

Perhatian di pekan ini tertuju pada rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed). Jelang pengumuman di hari Kamis tersebut, indeks dolar AS justru terkoreksi pada perdagangan Senin kemarin, dan membuat rupiah menguat di pembukaan perdagangan pagi tadi.

Sayangnya, salah satu tenaga rupiah untuk menguat, yakni harga batu bara kacau balau belakangan ini.

Batu bara merupakan komoditas ekspor utama Indonesia, Kenaikan harganya membuat neraca perdagangan mencatat surplus, dan pendapatan pajak negara melonjak, sehingga memberikan dampak positif ke rupiah.

Sayangnya, sejak mencapai rekor tertinggi sepanjang masa US$ 280/ton pada 5 Oktober lalu, harga batu bara malah terus merosot. Kemarin, harga batu bara acuan Ice Newcastle Australia untuk kontrak dua bulan ke depan ambrol 10,26% di US$ 139/ton.

Jika dilihat dari rekor tertinggi sepanjang masa, harga batu bara sudah ambrol lebih dari 50%!

Alhasil, rupiah yang sebelumnya diuntungkan akibat meroketnya harga batu bara kini malah berbalik tertekan.

Meski demikian, di sisa perdagangan hari ini rupiah berpeluang memangkas pelemahan. Hal tersebut terindikasi dari penguatan rupiah di pasar non-deliverable forward (NDF) siang ini dibandingkan beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan pagi tadi.

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

TIM RISET CNBC INDONESIA