Investor Suntik Vidio Rp 2,4 T, Emtek Punya Unicorn Baru?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang merupakan anak usaha dari PT Elang Mahkota Teknologi (Grup Emtek) mengumumkan bahwa Concentricity Pte. Ltd. telah efektif melakukan penyertaan modal saham pada PT Vidio Dot Com yakni sejumlah 16,67% dari modal disetor dan ditempatkan.
Nilai penyertaan investasi yakni mencapai US$ 150 juta atau setara dengan Rp 2,14 triliun (kurs Rp 14.300/US$).
Berdasarkan keterangan perusahaan yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), investasi pada layanan streaming OTT (layanan over the top) tersebut dilakukan melalui transaksi final dan mengikat pada 1 November 2021.
Transaksi ini merupakan putaran pendanaan eksternal pertama yang diperoleh Vidio, yang sebelumnya 99,99% sahamnya dimiliki oleh SCMA.
Concentricity Pte Ltd merupakan perusahaan investasi yang dikelola oleh Affinity Equity Partners, salah satu private equity terbesar di Asia yang mengelola aset sebesar US$ 14 miliar atau setara Rp 200 triliun.
Dengan penyertaan modal oleh Affinity Equity Partners, kepemilikan saham SCMA di PT Vidio Dot Com berkurang menjadi 83,33%.
Penyertaan investasi tersebut juga menjadikan valuasi Vidio saat ini menjadi US$ 900 juta (Rp 12,87 triliun) atau kurang sedikit untuk memperoleh status unicorn atau perusahaan rintisan dengan valuasi US$ 1 miliar (Rp 14,3 triliun).
Vidio merupakan platform OTT yang didirikan tahun 2014 yang menawarkan layanan streaming acara televisi secara langsung, siaran ulang tayangan TV, acara olahraga dan juga konten seri original.
Popularitas Vidio naik setelah menjadi pemegang hak siar Asian Games 2018 lalu, selanjutnya perusahaan OTT ini juga memegang hak siar Liga Champions Eropa dan terbaru juga menjadi pemegang hak siar Olimpiade Tokyo yang baru saja digelar tahun ini.
Emtek merupakan konglomerasi bisnis milik Eddy Sariaatmadja yang mengendalikan Vidio melalui anak usahanya PT Surya Citra Media (SCM).
Selain itu Emtek juga merupakan pengendali tidak langsung dari e-commerce yang sebelumnya juga merupakan unicorn RI, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), dan kini telah menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
(fsd/fsd)