Bitcoin-Ethereum Drop, Harga Dogecoin-Shiba Inu Hijau!

Market - chd, CNBC Indonesia
01 November 2021 09:40
Ilustrasi Doge (Photo by Crystal Mapes on Unsplash) Foto: Ilustrasi Doge (Photo by Crystal Mapes on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas mata uang kripto (cryptocurrency) berkapitalisasi pasar terbesar terpantau menguat pada perdagangan Senin (1/11/2021) pagi waktu Indonesia, kendati dua kripto big cap paling besar yakni bitcoin dan ethereum terkoreksi pada hari ini.

Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:00 WIB, bitcoin terkoreksi 1,19% ke level harga US$ 61.430,08/koin atau setara dengan Rp 872.307.136/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.200/US$), ethereum merosot 1,38% ke level US$ 4.298,65/koin atau Rp 61.040.830/koin, dan binance coin turun tipis 0,05% ke US$ 526,87/koin (Rp 7.481.554/koin).

Sementara sisanya terpantau menguat pada hari ini. Cardano menguat 0,42% ke US$ 1,96/koin (Rp 27.832/koin), solana melonjak 7,34% ke US$ 206,19/koin (Rp 2.927.898/koin), XRP melesat 1,59% ke US$ 1,11/koin (Rp 15.762/koin), dan polkadot bertambah 1,23% ke US$ 43,15/koin (Rp 612.730/koin).

Adapun untuk koin digital yang sama-sama memakai karakter anjing shiba inu, yakni shiba inu dan dogecoin juga terpantau menguat. Shiba inu melesat 10,75% ke US$ 0,00007177/koin (Rp 1,02/koin), sedangkan dogecoin menguat 0,47% ke US$ 0,2667/koin (Rp 3.787/koin).

Kripto

Dalam sepekan terakhir, mayoritas kripto mulai kembali pulih, meskipun beberapa kripto masih mencatatkan koreksi. Bitcoin dan cardano masih mencatatkan koreksinya sepekan terakhir, di mana bitcoin melemah 0,53% dan cardano ambruk 8,12%.

Sementara dari kripto yang melesat dalam sepekan terakhir, koin digital shiba inu yang digadang-gadang sebagai saingan dogecoin tersebut pun menjadi paling tinggi penguatannya, yakni meroket hingga mencapai 85,66% hanya dalam sepekan saja.

Sedangkan untuk dogecoin sendiri dalam sepekan terakhir cenderung stagnan di kisaran level US$ 0,28/koin.

Pasar kripto pada akhir pekan lalu sempat terkoreksi, di mana koreksi ini terjadi sejak bank sentral Amerika Serikat (AS) kian diyakini bakal menjalankan kebijakan tapering (pengurangan suntikan likuiditas di pasar modal). Selama ini, aksi beli surat utang oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memicu banjir likuiditas.

Sebagian dari likuditas tersebut mengalir ke pasar mata uang kripto, sehingga menaikkan harganya terutama di tengah pandemi tahun lalu. Namun ketika wacana tapering mengemuka awal tahun ini, harga mata uang kripto pun tertekan.

Pasar memprediksi The Fed akan melakukan tapering sebesar US$ 15 miliar setiap bulannya, dari nilai saat ini US$ 120 miliar. Dus, perlu setidaknya 8 bulan hingga kebijakan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE) yang semula dijalankan menjadi nol, alias selesai.

Di lain sisi, koin digital berjenis altcoin yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 500 miliar, yakni ethereum pada pagi hari cenderung terkoreksi, setelah sempat menyentuh rekor terbarunya yang tercipta pada Jumat (29/10/2021) pekan lalu.

Selain akibat aksi jual (profit taking) investor, koreksi ethereum menyusul bitcoin, karena investor cenderung merespons negatif dari pelaksanaan tapering The Fed yang rencananya akan dilaksanakan mulai pekan ini.

Sebelumnya, ethereum sempat menyentuh rekor terbarunya di kisaran level US$4.400/koin pada Jumat lalu, mengalahkan capaian rekor sebelumnya pada 12 Mei lalu, yakni di kisaran level US$ 4.380/koin.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kripto Mulai Ambles Lagi, Bitcoin Gagal Capai US$ 50.000


(chd/chd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading