
Top! Saham Bank Digital Meroket, Allo Bank Jawaranya Pagi Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten bank digital milik pengusaha nasional Chairul Tanjung PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) memimpin kenaikan saham-saham bank digital pada awal perdagangan hari ini, Senin (25/10/2021).
Berikut kinerja saham-saham bank digital, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.56 WIB.
Allo Bank Indonesia (BBHI), saham +4,89%, ke Rp 5.900/saham
Bank QNB Indonesia (BKSW),+3,28%, ke Rp 189/saham
Bank Aladin Syariah (BANK), +2,60%, ke Rp 2.370/saham
Bank Capital Indonesia (BACA), +1,27%, ke Rp 320/saham
Bank Neo Commerce (BBYB), +0,71%, ke Rp 1.415/saham
Bank Jago (ARTO), +0,67%, ke Rp 15.000/saham
Bank MNC Internasional (BABP), 0,00%, ke Rp 254/saham
BRI Agroniaga (AGRO), -0,99%, ke Rp 2.000/saham
Mengacu pada data di atas, dari 8 saham, 6 di antaranya menguat, satu saham stagnan, dan satu sisanya terkoreksi.
Saham BBHI melesat 4,89% ke Rp 5.900/saham dengan nilai transaksi Rp 17,83 miliar. Dalam sepekan saham ini melejit 19,39%, sedangkan dalam sebulan melonjak 45,89%.
Kenaikan saham BBHI terjadi di tengah perseroan sedang berencana melakukan penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue dengan nilai mencapai Rp 4,8 triliun. Aksi korporasi tersebut telah direstui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perusahaan yang digelar Jumat pekan lalu (15/10/2021).
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di situs resmi perusahaan, Allo Bank akan menerbitkan saham baru sebanyak 10.047.322.871 (10,04 miliar) saham biasa atas nama atau sebesar 46,24% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PMHMETD III dengan nilai nominal Rp100.
Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp 478/saham sehingga sehingga jumlah dana yang akan diterima dalam PMHMETD III ini sebesar Rp 4.802.620.332.338 (Rp 4,8 triliun).
Berdasarkan surat pernyataan tanggal 19 Oktober 2021, PT Mega Corpora selaku pemegang saham utama perseroan dengan kepemilikan 90% telah menyatakan hanya akan mengambil bagian dan melaksanakan sebagian dari HMETD yang menjadi haknya sebanyak 2.712.777.020 (2,71 miliar saham) atau sekitar 30% dari seluruh HMETD yang menjadi haknya.
Mega Corpora akan mengalihkan HMETD sisanya kepada beberapa investor strategis dalam rangka pemenuhan ketentuan Pasal 21 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.
Hanya saja belum diungkapkan secara detail siapa calon investor strategis yang akan masuk menjadi pemegang saham bank eks Bank Harda ini.
Di bawah BBHI, ada saham BKSW yang terkerek 3,28% ke Rp 189/saham, melanjutkan kenaikan 0,55% pada perdagangan Jumat pekan lalu.
Ketiga, ada saham BANK yang naik 2,60% ke RP 2.370/saham, usai terapresiasi 2,67% pada perdagangan Jumat minggu lalu.
Kabar terbaru, Bank Aladin berencana untuk melakukan penambahan modal via rights issue senilai 2 miliar saham atau setara dengan 13,21% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan setelah HMETD dengan nominal Rp 100/saham.
Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan, dana hasil aksi korporasi ini rencananya akan digunakan untuk peningkatan aset produktif dalam rangka pengembangan usaha perusahaan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Allo Bank Cetak Laba Rp 339 M September 2023, Terbang 62,09%
