Saham CBMF-TBIG Melesat, Duo Batu Bara & UNVR Anjlok
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten produsen furnitur rumah dan kantor PT Cahaya Bintang Medan Tbk (CBMF) dan emiten menara telekomunikasi Grup Saratoga PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menjadi top gainers pada paruh pertama perdagangan hari ini, Jumat (22/10).
Sementara, dua saham batu bara, seperti PT Indika Energy Tbk (INDY), dan emiten consumer goods raksasa PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sama-sama ambles menjadi top losers.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup mendatar siang ini. IHSG hanya naik tipis 0,05% ke posisi 6.635,958 pada penutupan sesi I perdagangan (22/10).
Menurut data BEI, 226 saham naik, 268 saham turun dan 162 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,32 triliun dan volume perdagangan mencapai 14,50 miliar saham.
Investor asing pasar saham masuk ke bursa RI dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 483,46 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 18,23 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (22/10).
Top Gainers
Guna Timur Raya (TRUK), saham +7,50%, ke Rp 172, transaksi Rp 9,7 M
Karya Bersama Anugerah (KBAG), +6,78%, ke Rp 63, transaksi Rp 29,8 M
Cahaya Bintang Medan (CBMF), +6,02%, ke Rp 88, transaksi Rp 9,5 M
MD Pictures (FILM), +3,72%, ke Rp 446, transaksi Rp 53,1 M
Tower Bersama Infrastructure (TBIG), +3,50%, ke Rp 2.960, transaksi Rp 102,4 M
Top Losers
Triniti Dinamik (TRUE), saham -6,91%, ke Rp 175, transaksi Rp 89,1 M
Indika Energy (INDY), -6,07%, ke Rp 2.010, transaksi Rp 413,0 M
Sriwahana Adityakarta (SWAT), -5,85%, ke Rp 177, transaksi Rp 16,3 M
Bumi Resources (BUMI), -3,85%, ke Rp 75, transaksi Rp 51,0 M
Unilever Indonesia (UNVR), -3,00%, ke Rp 4.850, transaksi Rp 136,2 M
Setelah sempat melorot ke Rp 79/saham pagi tadi, saham CBMF melesat 6,02% ke Rp 88/saham, melanjutkan kenaikan 16,90% pada perdagangan kemarin.
Bersama saham CBMF, saham TBIG naik 3,50%, rebound dari koreksi 0,35% pada Kamis kemarin. Dalam sepekan saham TBIG terkerek 5,34%, sedangkan dalam sebulan turun 3,58%.
Berbeda, dua saham batu bara, INDY dan BUMI, masing-masing merosot 6,07% dan 3,85%. Pelemahan keduanya bersamaan dengan koreksi saham-saham batu bara lainnya, di tengah aksi ambil untung investor yang masih terjadi.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) berada di US$ 181,95/ton. Rontok 14,62% dibandingkan sehari sebelumnya. Ini adalah koreksi harian terdalam sejak 6 Oktober 2021.
Koreksi ini membuat harga si batu hitam melemah selama tujuh hari beruntun. Dalam tujuh hari tersebut, harga anjlok 30,02%.
Aksi ambil untung sepertinya masih mendera harga batu bara. Maklum, sebelumnya harga sudah naik tinggi sekali.
Dalam sebulan terakhir, harga batu bara masih membukukan kenaikan 2,04% secara point-to-point. Sejak akhir2020 (year-to-date), harga masih naik 122,57%.
Sementara, saham UNVR ambles 3,00%, melanjutkan koreksi 2,44% pada perdagangan kemarin. Saham UNVR tampaknya masih terus terkena aksi ambil untung setelah sejak awal bulan ini cenderung melesat.
Dalam sepekan saham ini ambles 8,92%, sedangkan dalam sebulan melejit 19,75%.
Kabar teranyar, UNVR membukukan laba bersih selama periode 9 bulan pertama tahun ini sebesar Rp 4,37 triliun.
Perolehan tersebut tercatat mengalami penurunan 19,31% dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,43 triliun.
Pada Januari sampai dengan September 2021, perseroan mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 30,02 triliun atau turun 7,47% dari tahun sebelumnya Rp 32,45 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)