Biaya Umrah Mau Turun, Kurs Riyal Gimana? Turun juga Nggak?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 October 2021 12:50
Umat Muslim mengelilingi Ka'bah, saat menjalani ibadah Umrah, di kota suci Muslim di Mekah, Arab Saudi. (AP/Amr Nabil)
Foto: Umat Muslim mengelilingi Ka'bah, saat menjalani ibadah Umrah, di kota suci Muslim di Mekah, Arab Saudi. (AP/Amr Nabil)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah saat ini tengah mematangkan biaya minimal paket perjalanan ibadah umrah untuk jamaah Indonesia agar bisa lebih murah.

Namun untuk hidup sehari-hari di Arab Saudi, tentu membutuhkan mata uang lokal.

Apakah ini juga bisa lebih murah bagi jamaah Indonesia di Tanah Suci?

Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Kementerian Agama Noer Alya Fitra mengemukakan saat ini pemerintah masih menggodok biaya minimal paket umrah tersebut.

"Memang saat ini dibahas secara bersama, poin per poin, akomodasi berapa, maskapai penerbangan berapa, termasuk biaya karantina," kata Noer, seperti dikutip Rabu (20/10/2021).

Biaya paket umrah selama masa pandemi Covid-19 diatur dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) 777/2020. Aturan tersebut diteken oleh Menteri Agama Fachrul Razi pada 16 Desember 2020 lalu.

Dalam aturan tersebut, biaya referensi penyelenggara perjalanan ibadah umrah (BPPIU) di masa pandemi sebesar Rp 26 juta. Namun, kini terbuka kemungkinan biayanya diturunkan.

"Mungkin biayanya agak sedikit lebih murah (dari sebelumnya Rp 26 juta)," kata Noer.

Noer mengatakan, pandemi memang telah membuat biaya referensi umrah naik sekitar 30% pada tahun lalu. Namun, tidak menutup kemungkinan biaya tersebut berubah.

Adapun salah satu faktor yang membuat biaya umrah turun lantaran karantina jemaah umrah akan memanfaatkan asrama haji milik Kementerian Agama.

"Kalau sekarang ini misalnya ada asrama selama 5 hari. Namun PCR yang agak banyak. Tapi kami akan melakukan pembatasan bersama dengan asosiasi untuk mendapatkan berapa biaya yang paling realistis terkait referensi biaya umrah," katanya.

Halaman Selanjutnya --> Rupiah Berjaya di Hadapan Riyal

Di luar paket umrah, jamaah tentu membutuhkan pegangan untuk kebutuhan sehari-hari kala di Arab Saudi. Kebutuhan ini dipenuhi dengan menggunakan mata uang lokal, riyal Arab Saudi.

Bagaimana perkembangan kurs riyal terhadap rupiah? Apakah rupiah perkasa di hadapan riyal sehingga bisa membuat biaya hidup jamaah Indonesia lebih terjangkau?

Pada Rabu (20/10/2021) pukul 11:06 WIB, SAR 1 setara dengan Rp 3.751. Rupiah menguat 0,03% dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin.

Rupiah dalam tren menguat di hadapan riyal. Dalam sebulan terakhir, penguatan rupiah mencapai 1,21% secara point-to-point.

Apresiasi rupiah ini tentu bisa membantu jamaah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan hidup selama beribadah di Tanah Suci. Dengan rupiah yang lebih sedikit bisa mendapatkan riyal yang lebih banyak.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular