Digoyang Aksi Profit Taking, Harga Kripto Berguguran
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas mata uang kripto (cryptocurrency) berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona merah pada perdagangan Selasa (19/10/2021) pagi waktu Indonesia, di tengah aksi ambil untung (profit taking) investor setelah selama sepekan terakhir mengalami penguatan.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:00 WIB, dari kedelapan kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) non-stablecoin, hanya binance coin dan dogecoin yang mampu bertahan di zona hijau pada pagi hari ini.
Binance coin melesat 2,2% ke level harga US$ 483,93/koin atau setara dengan Rp 6.799.217/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.050/US$) dan dogecoin melonjak 2,45% ke level US$ 0,2467/koin atau Rp 3.466/koin.
Sedangkan sisanya di perdagangkan di zona merah pada pagi hari ini. Bitcoin melemah 0,74% ke level harga US$ 61.851,54/koin atau Rp 869.014.317/koin, ethereum merosot 2,34% ke level US$ 3.790,31/koin (Rp 53.253.856/koin), cardano terkoreksi 1,28% ke US$ 2,13/koin (Rp 29.927/koin).
Berikutnya ripple terpangkas 1,19% ke US$ 1,09/koin (Rp 15.315/koin), solana ambles 2,84% ke US$ 157,37/koin (Rp 2.211.049/koin), dan polkadot ambruk 4,46% ke US$ 40,88/koin (Rp 574.364/koin).
Bitcoin terpantau terkoreksi cenderung tipis pada perdagangan pagi hari ini, setelah beberapa hari sebelumnya sempat menembus kisaran level 62.000.
Koreksi tipis di bitcoin pada pagi hari ini dinilai wajar, karena hampir sepekan terakhir bitcoin sudah melesat hingga lebih dari 8%.
Meskipun pada pagi hari ini terkoreksi tipis, namun investor masih optimis, di mana saat ini investor di bitcoin sedang menanti perdagangan perdana exchange traded fund (ETF) di bitcoin.
Sebagian besar reli harga bitcoin dalam beberapa hari terakhir dikaitkan dengan persetujuan oleh Securities and Exchange Commission's (SEC) AS atas ETF Strategi Bitcoin ProShares pada Jumat (15/10/2021) pekan lalu, yang akan mulai diperdagangkan di Bursa Efek New York Selasa hari ini waktu AS.
Saat ini, investor dapat membeli bitcoin melalui pertukaran mata uang digital. Tetapi, ada masalah keamanan karena beberapa investor khawatir dengan adanya peretas.
Dengan adanya aturan di negeri Joe Biden ini semakin membuka jalan bagi investor maupun trader menjadi lebih tenang dalam memegang aset digital berkapitalisasi pasar lebih dari US$ 1 triliun tersebut.
Beberapa fund manager global seperti VanEck Bitcoin Trust, Invesco, Valkyrie dan Galaxy Digital Funds, telah mengajukan permohonan izin untuk meluncurkan ETF berbasis Bitcoin di AS.
Reuters melaporkan, Nasdaq pada Jumat (15/10/2021) pekan lalu telah menyetujui daftar ETF Bitcoin Valkyrie.
Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya regulator tampaknya siap untuk memberikan lampu hijau beberapa pengajuan yang akan membuka pintu ke akses yang lebih luas ke cryptocurrency untuk investor ritel dan institusi.
Dari sisi grafik teknikalnya, bitcoin menunjukkan titik resistence yang kuat di kisaran harga US$ 63.000, tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada bulan April, yang dapat membatasi pergerakan naik dalam jangka pendek.
Indikator teknikal lainnya juga menunjukkan bitcoin saat ini sudah memasuki masa jenuh beli overbought sejak Juli, yang mendahului pullback hampir 10%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)