Rupiah Kuat Sih, Tapi Masih Susah Capai Rp 14.000/US$

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Jumat, 15/10/2021 12:49 WIB
Foto: Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah mampu mempertahankan penguatan hingga pertengahan perdagangan Jumat (15/10). Meski demikian, rupiah masih sulit mencapai level psikologis Rp 14.000/US$ di sisa perdagangan hari ini.

Melansir data Refinitiv, begitu perdagangan dibuka, rupiah menguat 0,32% ke Rp 14.070/US$. Apresiasi rupiah makin besar hingga 0,46% ke Rp 14.050/US$. Level tersebut menjadi yang terkuat sejak 24 Februari lalu.

Setelahnya, penguatan rupiah terpangkas, berada di Rp 14.185/US$ atau menguat 0,21% pada pukul 12.00 WIB.


Sulitnya rupiah mencapai level psikologis Rp 14.000/US$ terlihat dari pergerakannya di pasar non-deliverable forward (NDF) yang sedikit lebih lemah siang ini ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan.

PeriodeKurs Pukul 8:54 WIBKurs Pukul 11:54 WIB
1 PekanRp14.064,50Rp14.072,1
1 BulanRp14.074,10Rp14.100,0
2 BulanRp14.133,50Rp14.137,0
3 BulanRp14.179,50Rp14.182,0
6 BulanRp14.326,00Rp14.323,0
9 BulanRp14.476,00Rp14.464,0
1 TahunRp14.584,50Rp14.619,0
2 TahunRp15.288,80Rp15.235,7

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

Indeks dolar AS yang merosot dua hari terakhir masih tertekan pada hari ini. Namun, Shaun Osborne, kepala ahli strategi mata uang di Scotia Capital mengatakan pelemahan dolar AS tersebut sebagai aksi ambil untung (profit taking), sebab sebelumnya sudah mencapai level tertinggi dalam satu tahun terakhir.

"Saya pikir apa yang kita lihat dalam 2 hari terakhir adalah profit taking. Untuk saat ini saya tidak melihat sesuatu yang signifikan yang bisa merubah tren dolar AS," kata Osborne sebagaimana dilansir CNBC International.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS