Gainers-Losers Sesi I

Saham Tambang Emas & Erick Thohir 'Ngacir', BHIT-DGIK Anjlok

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
14 October 2021 12:35
Mahaka Media
Foto: Mahaka Media (https://mahakamedia.com/)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pertambangan emas PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) dan emiten media yang didirikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir PT Mahaka Media Tbk (ABBA) bercokol di daftar top gainers pada paruh pertama perdagangan hari ini, Kamis (14/10/2021).

Sementara, saham Grup MNC PT MNC Investama Tbk (BHIT) dan emiten konstruksi PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) menjadi top losers.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus level psikologis 6.600 hingga siang ini. IHSG melesat 1,04% ke posisi 6.605,004 pada penutupan sesi I perdagangan Kamis (14/10).

Menurut data BEI, 268 saham naik, 231 saham merosot dan 151 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,59 triliun dan volume perdagangan mencapai 13,50 miliar saham.

Investor asing pasar saham ramai-ramai masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 1,19 triliun di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 4,39 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (14/10).

Top Gainers

  1. Wilton Makmur Indonesia (SQMI), saham +13,64%, ke Rp 125, transaksi Rp 22,3 M

  2. Mahaka Media (ABBA), +11,05%, ke Rp 422, transaksi Rp 28,3 M

  3. Triniti Dinamik (TRUE), +10,78%, ke Rp 226, transaksi Rp 30,2 M

  4. Bank Neo Commerce (BBYB), +7,33%, ke Rp 1.245, transaksi Rp 110,6 M

  5. Semen Indonesia (SMGR), +6,33%, ke Rp 8.825, transaksi Rp 262,2 M

Top Losers

  1. MNC Investama (BHIT), saham -6,76%, ke Rp 69, transaksi Rp 32,2 M

  2. Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK), -6,25%, ke Rp 105, transaksi Rp 11,5 M

  3. Sriwahana Adityakarta (SWAT), -5,23%, ke Rp 145, transaksi Rp 10,5 M

  4. Ladang Baja Murni (LABA), -5,22%, ke Rp 218, transaksi Rp 7,3 M

  5. Repower Asia Indonesia (REAL), -4,90%, ke Rp 97, transaksi Rp 13,5 M

Saham SQMI memimpin kenaikan 13,64% ke Rp 125/saham, usai naik 1,85% pada perdagangan kemarin. Dengan ini, dalam sepekan saham SQMI melesat 15,74% dan dalam sebulan terkerek naik 22,55%.

Catatan saja, BEI memberikan notasi khusus untuk saham SQMI berupa huruf E kapital. Notasi E menunjukkan bahwa laporan keuangan terakhir perusahaan mencatatkan ekuitas negatif.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per semester I 2021, ekuitas SQMI negatif Rp 197,24 miliar, lebih tinggi dari defisit ekuitas pada semester I 2020 sebesar Rp 181,53 miliar.

Arus kas operasional (cash flow) perusahaan pun minus Rp 12,91 miliar, lebih rendah dari posisi 6 bulan pertama tahun lalu yang minus Rp 13,60 miliar.

Sementara, pendapatan bersih usaha pun turun 6,01% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 2,35 miliar. SQMI juga kembali membukukan rugi bersih Rp 15,44 miliar pada semester I tahun ini, dari rugi bersih Rp 18,77 miliar pada periode yang sama 2020.

Kemudian, saham ABBA berhasil rebound 11,05% ke Rp 422/saham. Sebelumnya, saham ABBA sempat terbenam di zona merah selama 5 hari beruntun, dengan 4 di antaranya menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 7%.

Hal tersebut terjadi pasca-bursa membuat suspensi (penghentian sementara perdagangan) saham ABBA yang dilakukan pada 29 September 2021 sampai 6 Oktober 2021.

Ini lantaran, ABBA belum melakukan pemenuhan atas kewajiban penyampaian Laporan Keuangan berikut pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian Laporan Keuangan periode 31 Maret 2021.

'Gembok' saham pun dibuka pada Kamis (7/10) pekan lalu setelah pihak ABBA memenuhi kewajibannya tersebut.

Berbeda, saham BHIT anjlok hingga ARB 6,76% ke Rp 69/saham. Dengan ini, saham BHIT sudah merosot selama 4 hari terakhir. Dalam sepekan saham BHIT ambles 14,81%, sedangkan dalam sebulan tergerus 25,81%.

Bersama BHIT, saham DGIK juga tersungkur 6,25% ke Rp 105/saham, usai melesat 12,00% pada perdagangan kemarin. Kendati melemah, dalam seminggu saham DGIK naik 1,94%, sementara dalam sebulan melonjak 45,83%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular