Analisis Teknikal

Dolar AS Terpuruk! Rupiah Bisa Tembus Rp 14.200/US$ Donk...

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
14 October 2021 08:27
muhammad sabqi
Attachments
3:47 PM (5 minutes ago)
to redaksi, me

   
Translate message
Turn off for: Indonesian
Barang bukti uang palsu ditunjukkan saat press release pengungkapan kejahatan uang palsu di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis, 23/10/2021. Karopenmas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan pengungkapan tindak pidana ini dilakukan di wilayah Jabodetabek, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Polisi mengamankan uang palsu pecahan Rp 100.000. Selain mata uang rupiah, ada juga ratusan lembar mata uang dolar. Selain uang polisi juga mengamankan sejumlah mesin cetak pencetak uang palsu. Tersangka itu dijerat dengan Pasal 244 KUHP dan atau Pasal 245 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP untuk mata uang asing. Serta pasal 36 ayat (1), ayat (2), ayat (3), pasal 37 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang jo 55 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun penjara (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pengungkapan kejahatan uang palsu (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah kemarin berakhir stagnan melawan dolar Amerika Serikat (AS) di Rp 14.215/US$, setelah sebelumnya sempat menguat dan melemah tipis. Pergerakan tersebut menunjukkan pelaku pasar menanti rilis data inflasi AS serta notula rapat kebijakan moneter The Fed (bank sentral AS).

Yang menarik, indeks dolar AS justru jeblok 0,46% pada perdagangan kemarin, dan berlanjut lagi 0,07% ke 94,018 pagi ini. Padahal inflasi di AS kembali menanjak, sementara The Fed membuka peluang mulai melakukan tapering pada pertengahan November.

Inflasi di bulan September dilaporkan tumbuh 0,4% dari bulan sebelumnya, lebih tinggi dari hasil polling Reuters terhadap para ekonom sebesar 0,3%. Sementara itu dibandingkan September 2020, inflasi melesat 5,4%, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Agustus 5,3% year-on-year (YoY).

Melihat jebloknya indeks dolar AS tersebut, rupiah tentunya memiliki ruang untuk menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (14/10).

Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan, mengingat rupiah kemarin berakhir stagnan. Sejak bulan September rupiah yang disimbolkan USD/IDR bergerak sideways dengan batas atas di kisaran Rp 14.280/US$ dan batas bawah di Rp 14.185/US$.

idrGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Sideways artinya rupiah cenderung bergerak dalam rentang harga tersebut. Meski batas atasnya sempat ditembus dua pekan lalu, tetapi rupiah kini bisa diuntungkan dari munculnya Dragonfly Doji. Pola ini merupakan sinyal pembalikan arah, jika muncul saat tren naik maka harga berpotensi berbalik turun.

Mengingat rupiah disimbolkan USD/IDR, jika berbalik turun artinya rupiah menguat. Dan benar saja, sejak muncul pola tersebut rupiah mengalami penguatan.

Alhasil rupiah kembali berada di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), MA 100, dan MA 200 sepanjang pekan lalu. Artinya, rupiah bergerak di bawah 3 MA yang bisa memberikan tenaga menguat.

idrGrafik: Rupiah (USD/IDR) 1 Jam
Foto: Refinitiv

Sementara itu, melihat indikator Stochastic pada grafik 1 jam yang belum mencapai wilayah jenuh beli (overbought) membuat ruang penguatan rupiah terbuka. Tetapi sekali lagi harus menembus area Rp 14.200/US$ masih menjadi support terdekat, dengan target ke Rp 14.185/US$ hingga Rp 14.170/US$.

Sementara resisten berada di kisaran Rp 14.230/US$, jika dilewati rupiah berisiko melemah ke Rp 14.250/US$ hingga Rp 14.280/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular