Analisis Teknikal

Siaga Satu! Waspada Koreksi Lanjutan IHSG di Sesi 2

Putra, CNBC Indonesia
11 October 2021 13:00
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi I awal pekan ini dengan koreksi. Indeks drop 0,3% ke 6.462,31 di tengah perdagangan yang volatil.

Di tengah koreksi yang terjadi, sebanyak 225 saham menguat, 257 terkoreksi dan 165 stagnan. Nilai transaksi di sesi I tercatat mencapai Rp 8,1 triliun. Asing membukukan net buy di pasar reguler sebesar Rp 182,8 miliar.

Rilis data penjualan ritel yang menunjukkan perbaikan tak mampu mengangkat IHSG. Bank Indonesia (BI) melaporkan indeks penjual riil (IPR) tumbuh 2,1% month on month (mom) di bulan Agustus 2021.

Penjualan ritel secara bulanan mengalami akselereasi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang terkontraksi 5% mom.

Secara tahunan penjualan ritel juga membaik. Hal ini tercermin dari kontraksi yang lebih rendah yakni di angka -2,9% year on year (yoy). Sementara di bulan Juli penjualan eceran mencatatkan minus 2,9% yoy.

Wall Street di akhir pekan lalu juga ditutup melemah. Indeks Dow Jones Industrial turun tipis 0,03%. Sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite melemah masing-masing sebesar 0,19% dan 0,51%.

Minggu lalu IHSG sudah naik cukup signifikan dengan apresiasi 2,19%. Dengan kenaikan yang cukup signifikan tersebut, sebenarnya IHSG rawan terkoreksi pada perdagangan hari ini sebagai akibat adanya aksi ambil untung (profit taking).

Melihat pergerakan yang cukup volatil hingga istirahat siang, bagaimana arah pergerakan IHSG di sesi II? Berikut ulasan teknikalnya.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat posisi penutupan IHSG, maka indeks harus melewati level resisten terdekatnya di 6.481 untuk berbalik arah dan membentuk tren bullish.

Sementara itu indeks harus melewati level support terdekat di 6.450 untuk mengalami tren bearish.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 64,96. Garis RSI juga menunjukkan tren menurun. Artinya peluang IHSG untuk melanjutkan koreksi masih terbuka lebar.

Apalagi jika melihat garis MACD yang sudah berpotongan dan histogram di wilayah negatif yang semakin besar juga mengkonfirmasi adanya kemungkinan tekanan untuk IHSG di sesi II.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular