
Dolar AS Tetap Perkasa, Emas Tambah Sengsara...

Apa hubungan pasar tenaga kerja dengan dolar AS? Besar sekali.
Data ketenagakerjaan adalah salah satu pertimbangan utama bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) untuk menentukan kebijakan moneter. Pasar menilai meski terjadi perlambatan dalam pembukaan lapangan kerja, tetapi Ketua Jerome 'Jay' Powell dan sejawat diperkirakan tetap akan segera melakukan pengetatan dengan mengurangi pembelian aset (tapering off). Berdasarkan jajak pendapat yang digelar Reuters, pelaku pasar memperkirakan The Fed akan mengumumkan tapering dalam pertemuan 2-3 November 2021.
"Batasan The Fed untuk melakukan tapering sangat rendah. Sepertinya kombinasi revisi data Agustus, penurunan tingkat pengangguran, dan sinyal keketatan pasar tenaga kerja sudah lebih dari cukup," kata Andrew Hollenhorst, Ekonom Citigroup yang berbasis di New York, sebagaimana diwartakan Reuters.
"Meski data penciptaan lapangan kerja relatif lemah, tetapi jika Anda melihat sedikit lebih dalam ada bukti kuat bahwa ekonomi cukup solid. Rasanya tidak ada yang bisa menghalangi The Fed untuk mengumumkan tapering bulan depan," tambah Shinichiro Kuroda, Senior FX Startegist di Barclays, juga dikutip dari Reuters.
Tapering, yang kemungkinan bakal diumumkan bulan depan, membuat investor berekspektasi pasokan dolar AS akan mulai berkurang. Seperti barang, pasokan yang tidak lagi melempah akan membuat 'harga' naik.
Benar saja. Pada pukul 07:26 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,1%. Penguatan ini yang kemudian menekan harga emas.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)