Balada Batu Bara: Habis Meroket Langsung Kandas!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 October 2021 07:00
Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara tidak membukukan kenaikan atau penurunan sepanjang pekan lalu. Mengawali pekan di US$ 225,75/ton, harga si batu hitam finis di posisi yang sama.

Dalam dua hari perdagangan pertama minggu lalu, harga batu bara melesat tajam masing-masing 10,3% dan 12,45%. Akan tetapi, alam kemudian menemukan keseimbangannya. Harga komoditas ini ambruk masing-masing 15,71% dan 4,7% dalam dua hari beruntun. Pada perdagangan akhir pekan, harga naik tipis 0,38%.

Saat harga aset melambung tinggi, maka risiko untuk jatuh menjadi sangat besar. Dalam kasus baru bara, itulah yang terjadi.

Dalam sebulan terakhir, harga batu bara naik 32.39% secara point-to-point. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga meroket 191,93%.

Toby Hassall, Analis Refinitiv, menilai saat ini baik pasokan maupun permintaan batu bara sudah pulih setelah terhantam oleh pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Ke depan, dengan permintaan yang sudah kembali seperti masa sebelum pandemi, iming-iming keuntungan tinggi akan membuat produsen berlomba-lomba meningkatkan produksi.

"Kami memperkirakan pertumbuhan pasokan ini akan menciptakan tekanan harga dalam jangka menengah," sebut Hassall dalam risetnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular