Rupiah Perkasa! Dolar AS, Australia, Singapura Nyerah Semua

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 October 2021 11:48
Ilustrasi Rupiah
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih menguat. Tidak hanya di hadapan dolar AS, rupiah juga berjaya di hadapan berbagai mata uang lainnya.

Pada Rabu (6/10/2021) pukul 11:06 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.235 di perdagangan pasar spot. Rupiah menguat 0,09% dari posisi penutupan hari sebelumnya.

Di hadapan dolar Australia, rupiah pun terapresiasi. Pada pukul 11:07 WIB, AU$ 1 dibanderol Rp 10.340 di mana rupiah terapresiasi 0,46%.

Melawan dolar Singapura, rupiah juga digdaya. Pada pukul 11:08 WIB, SG$ 1 setara dengan Rp 10.482,33. Rupiah menguat 0,16%.

Derasnya arus modal masuk ke pasar finansial Indonesia jadi modal keperkasaan rupiah. Di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 2,03% pada pukul 11:10 WIB ke posisi 6.416,03. Ini adalah rekor tertinggi sejak Januari 2021.

Penguatan IHSG ditopang oleh arus modal asing yang melimpah. Di pasar reguler, beli bersih investor asing mencapai Rp 1,58 triliun. Luar biasa...

Investor juga berkerumun di pasar obligasi pemerintah. Pada pukul 11:15 WIB, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah seri acuan tenor 10 tahun berada di 6,332%. Turun 1,3 basis poin (bps) dari hari sebelumnya.

Yield dan harga obligasi punya hubungan yang berbanding terbalik. Penurunan yield menandakan harga Surat Utang Negara sedang naik karena tingginya minat pemilik modal.

Halaman Selanjutnya --> Prospek Ekonomi Indonesia Cerah

Sepertinya investor makin yakin dengan prospek ekonomi Tanah Air. Ada harapan ekonomi Indonesia akan melesat seiring meroketnya harga komoditas.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcaste (Australia) ditutup di US$ 280/ton. Melonjak 12,45% dibandingkan hari sebelumnya sekaligus jadi yang tertinggi setidaknya sejak 2008.

Kemudian harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia pada pukul 10:24 WIB tercatat MYR 4.869/ton. Melesat 2,76% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya sekaligus menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah perdagangan CPO.

Indonesia adalah eksportir batu bara dan CPO terbesar dunia. Saat harga dua komoditas itu mengangkasa, maka devisa hasil ekspor akan semakin besar.

Ekspor adalah komponen ketiga terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dari sisi pengeluaran. Dengan ekspektasi ekspor akan melonjak, maka investor meyakini prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal cerah.

Kepercayaan ini yang kemudan diterjemahkan menjadi perburuan terhadap aset-aset di pasar keuangan Ibu Pertiwi. Hasilnya jelas, rupiah berjaya di hadapan berbagai mata uang.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular