Warning Robert Kiyosaki, Pasar Keuangan Rontok di Oktober

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
05 October 2021 12:50
Robert Kiyosaki, dok Basabali.org
Foto: Robert Kiyosaki, dok Basabali.org

Jakarta, CNBC Indonesia - Penulis buku populer, Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki memprediksi pada bulan Oktober ini terjadi keruntuhan besar di pasar keuangan, terutama bursa saham sebagai efek dari krisis gagal bayar raksasa properti China Evergrande.

Melansir The Indian Wire, Robert menyampaikan kehancuran tersebut juga berpotensi terjadi di instrumen investasi lainnya seperti aset kripto hingga emas.

"Pada saat yang sama, dia juga mengatakan bahwa itu bisa menjadi peluang investasi yang bagus," tulis laporan tersebut, dikutip Selasa (5/10/2021).

Dalam unggahannya di Twitter, Robert memperingatkan pada saat krisis, memegang uang tunai adalah cara terbaik untuk bertahan. Sedangkan, investasi di pasar saham harus lebih berhati-hati dengan volatilitas yang tinggi pada bulan ini.

"Pakar percaya bahwa menggunakan uang tunai akan menjadi pilihan terbaik setelah jatuhnya Bitcoin dan emas terjadi," bebernya.

Sebelumnya pada akhir Juli tahun ini, dia memperingatkan melalui kicauannya di Twitter, waktu terbaik untuk bersiap menghadapi krisis adalah sebelum terjadinya krisis.

Dia merekomendasikan agar investor memperbanyak portofolio investasinya di aset non saham seperti emas, perak hingga aset kripto.

"Kecelakaan terbesar dalam sejarah dunia akan datang. Kabar baiknya adalah waktu terbaik untuk menjadi kaya adalah saat terjadi crash. Berita buruknya adalah kecelakaan berikutnya akan berlangsung lama. Dapatkan lebih banyak emas, perak, dan Bitcoin selagi bisa. Hati-hati."

Meski begitu, banyak pengikut Kiyosaki di Twitter percaya bahwa prediksi Kiyosaki tentang kehancuran pasar saham belum terwujud.

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan pada kisaran $40.000-$50.000 pada bulan September. Sejak Oktober 2020, harga aset digital paling populer telah terapresiasi lebih dari 300%.

Tak hanya itu, Kiyosaki juga berpendapat, pasar saham saat ini telah digelembungkan secara artifisial oleh Departemen Keuangan dan The Federal Reserve dengan keputusan yang jauh dari realitas ekonomi saat ini di Amerika Serikat.

"Jadi mereka memompa semua uang ini, harga naik. Ini adalah inflasi sementara, tetapi kami ditumpuk dengan utang besar ini dan yang dilakukan hanyalah meningkatkan pasar saham dan pasar real estat," ujarnya.

"Uangnya belum masuk ke ekonomi, itu bagian yang menyedihkan. Jadi yang kaya semakin kaya, tetapi yang miskin dan kelas menengah semakin miskin. Sungguh tragis apa yang terjadi hari ini," tukas Kiyosaki.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramalan Rich Dad Poor Dad: Lepas Saham, Borong Emas & Bitcoin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular