Gainers-Losers Sesi I

Saham TINS Ngacir Bareng Duo Sawit, FREN Babak Belur kena ARB

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Selasa, 05/10/2021 12:40 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten nikel BUMN PT Timah Tbk (TINS) menjadi top gainers bersama dua saham sawit, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) dan PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), pada sesi I perdagangan hari ini, Selasa (5/10/2021).

Sementara, saham emiten telekomunikasi Grup Sinarmas PT Smartfren Telecom (FREN) dan bank Grup MNC PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) menjadi top losers.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampaknya tertekan aksi jual setelah kemarin melonjak hingga menyentuh level psikologis 6.300. IHSG ambles 0,91% ke posisi 6.285,17 pada penutupan sesi I perdagangan Selasa (5/10).


Menurut data BEI, 177 saham naik, 325 saham turun dan 146 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,74 triliun dan volume perdagangan mencapai 21,83 miliar saham.

Investor asing pasar saham masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 607,95 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 302,82 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (5/10).

Top Gainers

  1. Primarindo Asia Infrastructure (BIMA), saham +22,42%, ke Rp 202, transaksi Rp 23,3 M

  2. Timah (TINS), +7,97%, ke Rp 1.625, transaksi Rp 264,7 M

  3. Triputra Agro Persada (TAPG), +7,69%, ke Rp 770, transaksi Rp 95,2 M

  4. Solusi Sinergi Digital (WIFI), 7,59+%, ke Rp 780, transaksi Rp 42,0 M

  5. Eagle High Plantations (BWPT), +5,49%, ke Rp 96, transaksi Rp 115,8 M

Top Losers

  1. Smartfren Telecom (FREN), saham -6,67%, ke Rp 98, transaksi Rp 219,7 M

  2. BPD Banten (BEKS), -6,38%, ke Rp 88, transaksi Rp 23,7 M

  3. DMS Propertindo (KOTA), -6,21%, ke Rp 136, transaksi Rp 12,2 M

  4. Bank MNC Internasional (BABP), -5,00%, ke Rp 266, transaksi Rp 32,5 M

  5. Putra Rajawali Kencana (PURA), -4,29%, ke Rp 67, transaksi Rp 12,5 M

Saham TINS melompat 7,97% ke Rp 1.625/saham, melanjutkan kenaikan 2,73% pada perdagangan kemarin. Kenaikan saham TINS bersamaan dengan sejumlah saham nikel lainnya, seperti PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NICL) yang terkerek 4,09% dan PT PAM Mineral Tbk (NICL) yang naik 2,60%.

Harga kontrak berjangka nikel sendiri naik tipis 0,09% ke US$ 18.140/ton, dari posisi perdagangan kemarin. Harga nikel dunia mulai bangkit setelah jatuh ke level terendah sejak Juli 2021 di area US$ 17.972,50/ton.

Selain itu, dua emiten sawit juga berhasil menjadi saham jawara. Saham TAPG melesat 7,69%, sementara saham BWPT mencuat 5,49%. Kenaikan kedua saham tersebut bersamaan dengan sejumlah saham produsen minyak sawit mentah lainnya, seperti PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) yang naik 7,21%.

Menurut data Refinitiv, pada perdagangan Selasa (5/10), pukul 10.25 WIB, harga kontrak berjangka sawit di Bursa Derivatif Malaysia naik 1,94% ke MYR 4.672/ton dibandingkan hari sebelumnya. Hal ini terjadi seiring hasil survei pasar Reuters menunjukkan pengetatan persediaan pada September di tengah lesunya produksi CPO.

Adapun secara ytd, harga CPO sudah melesat 29,78%.

Di kutub berbeda, saham FREN anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,67% ke Rp 98/saham, melanjutkan tren pelemahan sejak 2 hari lalu.

Kemudian, saham BABP merosot 5,00% ke Rp 266/saham, setelah berhasil melesat 6,06% pada perdagangan kemarin.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Vs Iran Bikin Harga Minyak Naik & Bursa Saham "Ambyar"