BUMI is Back? Jadi Pemimpin Kenaikan Saham Batu Bara
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham emiten batu bara kembali melesat pada awal perdagangan hari ini, Selasa (5/10/2021), melanjutkan tren kenaikan dalam beberapa hari terakhir.
Kenaikan tersebut terjadi seiring reli kenaikan harga batu bara hingga menyentuh US$ 247/ton, yang merupakan rekor tertinggi baru sepanjang masa.
Berikut kenaikan saham batu bara, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.15 WIB.
Bumi Resources (BUMI), saham +15,48%, ke Rp 97/saham
Indo Tambangraya Megah (ITMG), +8,95%, ke Rp 26.775/saham
Harum Energy (HRUM), +6,61%, ke Rp 8.875/saham
Golden Energy Mines (GEMS), +6,44%, ke Rp 4.460/saham
Indika Energy (INDY), +5,58%, ke Rp 2.270/saham
Golden Eagle Energy (SMMT), +4,50%, ke Rp 232/saham
Adaro Energy (ADRO), +4,30%, ke Rp 1.940/saham
Alfa Energi Investama (FIRE), +3,73%, ke Rp 695/saham
Mitrabara Adiperdana (MBAP), +3,60%, ke Rp 4.320/saham
Bukit Asam (PTBA), +2,77%, ke Rp 2.970/saham
Bayan Resources (BYAN), +2,47%, ke Rp 28.000/saham
United Tractors (UNTR), +1,11%, ke Rp 27.400/saham
Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), +0,88%, ke Rp 114/saham
Prima Andalan Mandiri (MCOL), +0,86%, ke Rp 1.755/saham
Mengacu pada data di atas, saham Grup Bakrie BUMI memimpin kenaikan dengan melejit 15,48% ke Rp 97/saham. Dengan ini, Saham BUMI sudah naik selama 4 hari beruntun. Kemarin, saham ini terkerek 23,53% dan menjadi top gainers di bursa.
Dalam sepekan, saham BUMI melejit 41,18%, sementara dalam sebulan melambug 73,21%.
Kedua, saham ITMG yang mencuat 8,95% ke Rp 26.775/saham. Saham ITMG sudah melejit 4 hari berturut-turut hingga mengangkat harga saham 33,88% selama sepekan.
Ketiga, saham milik taipan Kiki Barki HRUM terapresiasi 6,61% ke Rp 8.875/saham. Dalam sepekan saham HRUM naik 8,18%, sedangkan dalam sebulan melonjak 69,80%.
Di bawah HRUM ada saham Grup Sinarmas GEMS ikut bertambah 6,44% ke Rp 4.460/saham. Dalam seminggu saham GEMS melejit 14,82%, sedangkan dalam 30 hari belakangan melesat 21,71%.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 247/ton. Meroket 9,41% dibandingkan posisi hari sebelumnya sekaligus jadi rekor tertinggi setidaknya sejak 2008.
Kenaikan harga batu bara memang luar biasa. Dalam sepekan terakhir, harga naik 25,97% secara point-to-point. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga si batu hitam melejit 183,23%.
Harga gas alam yang melonjak menjadi penyebab utama kenaikan harga batu bara. Saat harga gas alam semakin mahal, menggunakan batu bara yang lebih murah tentu adalah pilihan yang realistis.
Di Eropa, biaya pembangkitan listrik dengan gas alam adalah EUR 75,725/MWh pada 28 September 2021. Dengan batu bara, harganya hanya EUR 50,53/MWh. Ini membuat batu bara kembali menjadi primadona, bahkan di Eropa yang menjunjung tinggi isu ramah lingkungan.
"Melihat situasi di Eropa, gas alam sudah tidak lagi bisa bersaing dengan batu bara. Akibatnya, penggunaan batu bara semakin meningkat," sebut kajian ELS Analysis, konsultan energi yang berbasis di Swedia, seperti dikutip dari Reuters.
Tidak hanya di Eropa, permintaan di Asia pun melesat. Riset Commerzbank menyebut cuaca panas dan pemulihan ekonomi di China membuat kebutuhan batu bara meningkat.
Indonesia akan diuntungkan dengan harga batu bara yang melambung ini. Sebab, Indonesia adalah negara eksportir batu bara terbesar di dunia. Pada 2019, ekspor batu bara Indonesia mencapai 455 juta ton.
Tingginya harga batu bara (dan komoditas lain) membuat ekspor Indonesia terdongkrak. Pada Agustus 2021, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 21,42 miliar. Ini adalah rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)