Boy Thohir Mau Caplok Trimegah, Jangan-jangan Sinergi GoTo?
Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu orang terkaya di Indonesia sekaligus Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi 'Boy' Thohir membuat gebrakan teranyar di pasar modal Tanah Air.
Pada Senin (4/10/2021), lewat koran nasional, Boy Thohir lewat konsorsium yang dipimpinnya mengumumkan akan mengambilalih 49% saham emiten sekuritas PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) dari Advance Wealth Finance Ltd.
Boy Thohir pun telah mengkonfirmasi kabar tersebut.
"Masih dalam proses, nanti saya akan update lebih detail," kata Boy Thohir, kepada CNBC Indonesia, Senin (4/10).
Setali tiga uang, Direktur Utama Trimegah Sekuritas Indonesia, Stephanus Turangan juga mengiyakan soal kabar akuisisi itu.
"Iya sedang due dilligence [uji tuntas], betul," katanya saat dikonfirmasi CNBC Indonesia, Senin (4/10).
Hanya saja, manajemen TRIM belum membeberkan lebih rinci mengenai harga pelaksanaan pengambilalihan saham tersebut.
Sebagai informasi, Konsorsium Boy Thohir berencana membeli 3.500.000.000 saham milik Advance di TRIM yang merupakan 49,23% dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh TRIM yang apabila diselesaikan maka akan mengakibatkan perubahan pengendalian atas perusahaan sekuritas ini.
"Tujuan dari rencana pengambilalihan ini adalah untuk investasi dan pengembangan bisnis konsorsium Boy Thohir di pasar modal Indonesia," tulis Boy Thohir, dikutip Senin ini (4/10).
Aksi akuisisi ini lantas mengundang pertanyaan, apakah ini bisa menjadi sinyal sinergi Grup GoTo menjelang pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO)?
Sebagaimana diketahui, Boy Thohir saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen di (Gojek). Boy sudah mengemban jabatan tersebut sejak pertengahan 2019.
Kabar terbaru, grup hasil gabungan antara raksasa jasa ride-hailing Gojek dan e-commerce Tokopedia tersebut dikabarkan bakal menggelar IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Januari 2022. Target dana dari IPO ini mencapai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 43 triliun (kurs Rp 14.333).
"IPO-nya Januari 2022 dan nilainya tidak kurang dari US$ 3 miliar," ujar seorang eksekutif yang mengetahui rencana tersebut kepada CNBC Indonesia, Kamis (30/9/2021).
Grup GoTo saat ini terus melengkapi ekosistem bisnis digital sebagai new economy yang terdiri dari 6 lini bisnis utama, yakni e-commerce, financial, streaming, logistik, food delivery dan fresh product.
Rinciannya, mengacu pada riset Syailendra, di bidang e-commerce GoTo memiliki Tokopedia, Bank Jago di bisnis finansial, Go-Play di bisnis streaming.
Kemudian, Go-Send dan Anteraja untuk logistik, Go-Food di bisnis pengantaran makanan dan Hypermart, yang dikelola emiten Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), untuk fresh product.
Belum lagi, Gojek memiliki lengan perusahaan investasi (capital venture), yang bernama Go-Ventures. Saat ini, Go-Ventures telah mendanai belasan perusahaan rintisan alias startup, seperti startup radio & podcast NOICE, yang beberapa waktu lalu diakuisisi oleh emiten PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), milik menteri BUMN Erick Thohir.
Selain NOICE, beberapa startup yang dimasuki Go-Ventures adalah eFishery, FoodMarketHub dan aplikasi investasi saham & sejenisnya Pluang.
NEXT: Jejaring GoTo: Bank Jago, Hypermart hingga Insurtech
(adf/adf)