
Masih Kuat Bertahan, Harga Bitcoin Cs Naik Tipis-tipis

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mata uang kripto (cryptocurrency) berkapitalisasi pasar terbesar cenderung beragam pada perdagangan Senin (4/10/2021) pagi waktu Indonesia, setelah pada pekan lalu sempat melesat.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:05 WIB, bitcoin menguat 0,52% ke level harga US$ 47.775,18/koin atau setara dengan Rp 682.229.570/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.280/US$), solana bertambah 0,31% ke level US$ 169,39/koin (Rp 2.418.889/koin), ripple tumbuh 0,36% ke US41,04/koin (Rp 14.851/koin), dan dogecoin melesat 1,08% ke US$ 0,2203/koin.
Sementara untuk ethereum melemah 0,51% ke level US$ 3.369,87/koin atau Rp 48.121.744/koin, binance coin terkoreksi 0,54% ke US4 422,61/koin (Rp 6.034.871/koin), cardano merosot 1,17% ke US$ 2,21/koin, dan polkadot tergelincir 0,92% ke US$ 31,53/koin (Rp 450.248/koin).
![]() |
Setelah sempat melemah pada pekan sebelumnya, mayoritas kripto big cap akhirnya berhasil rebound dan melesat pada pekan lalu. Hanya koin digital cardano dan stablecoin seperti tether dan USD coin yang terpantau melemah pada pekan lalu.
Sedangkan tujuh sisanya berhasil rebound dan melesat di atas 5%. Koin digital solana memimpin penguatan kripto pada pekan lalu, yakni mencapai 19,4%. Sedangkan penguatan paling minor dibukukan oleh kripto polkadot yang melesat 5,42% pada pekan lalu.
Pulihnya kembali kripto pada pekan lalu terjadi setelah Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS), Jerome Powell yang menegaskan bahwa pihaknya tidak ada niat untuk melarang aktivitas 'penambangan' dan perdagangan aset kripto.
Hal ini terungkap saat Powell menjawab pertanyaan dari Theodore 'Ted' Budd, Anggota House of Representatives dari Partai Republik.
"Sebelumnya Anda menyampaikan bahwa kita tidak butuh mata uang kripto jika sudah ada dolar digital. Jadi Bapak Ketua, apakah Anda berniat untuk melarang atau membatasi mata uang kripto seperti yang terjadi di China," kata Budd.
"Tidak," jawab Powell.
"Jadi Anda tidak berniat untuk melarang?" tambah Budd.
"Tidak ada niat untuk melarang," tegas Powell.
Paul Spirgel, Analis Reuters melihat pernyataan Powell menjadi latar belakang kenaikan harga aset kripto belakangan ini. Secara teknikal, Spirgel memperkirakan level resistance harga bitcoin bisa menuju kisaran US$ 45.200-46.500.
Di lain sisi, bagi sebagian besar investor dan analis di kripto menganggap bulan Oktober merupakan bulan pemulihan, setelah terjadi koreksi di bulan September, jika dilihat dari historisnya.
Di bitcoin misalnya, secara historis, bitcoin menghasilkan return positif pada kuartal keempat dan itu dapat membatasi tekanan jual investor.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Libur Tahun Baru Imlek 2023, Apa Kabar Harga Bitcoin Cs?
