
Cuan Luber! Awal Pekan, Saham-Saham Batu Bara 'Ngamuk' Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham emiten tambang batu bara kembali melesat pada awal perdagangan hari ini, Senin (4/10/2021), melanjutkan tren kenaikan beberapa waktu terakhir di tengah reli lonjakan harga batu bara yang kembali mencetak rekor baru.
Berikut kenaikan saham-saham batu bara, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pukul 09.23 WIB.
Indika Energy (INDY), saham +10,49%, ke Rp 2.160/saham
Bumi Resources (BUMI), +10,29%, ke Rp 75/saham
Indo Tambangraya Megah (ITMG), +6,61%, ke Rp 22.575/saham
Golden Energy Mines (GEMS), +6,23%, ke Rp 4.090/saham
Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), +6,00%, ke Rp 106/saham
Adaro Energy (ADRO), +5,90%, ke Rp 1.885/saham
Golden Eagle Energy (SMMT), +4,55%, ke Rp 230/saham
Bukit Asam (PTBA), +4,41%, ke Rp 2.840/saham
United Tractors (UNTR), +4,04%, ke Rp 27.050/saham
Alfa Energi Investama (FIRE), +3,51%, ke Rp 590/saham
Harum Energy (HRUM), +2,87%, ke Rp 8.975/saham
Mitrabara Adiperdana (MBAP), +2,76%, ke Rp 4.100/saham
Atlas Resources (ARII), +0,58%, ke Rp 346/saham
Prima Andalan Mandiri (MCOL), +0,29%, ke Rp 1.700/saham
Menurut data di atas, saham INDY memimpin 'klasemen' dengan melesat 10,49% ke Rp 2.160/saham, melanjutkan kenaikan pada dua hari sebelumnya. Dalam sepekan saham INDY melejit 40,98%, sementara dalam sebulan melonjak 51,77%.
Kedua, saham Grup Bakrie BUMI yang berhasil terkerek 10,29% ke Rp 75/saham, usai menguat selama 2 hari belakangan. Dengan ini, dalam seminggu saham BUMI bertambah 35,71% dan dalam sebulan melesat 35,71%.
Di bawah saham BUMI, saham ITMG terapresiasi 6,61% ke harga Rp 22.575/saham. Dalam sepekan, saham ini menghijau 4 kali, dan hanya melemah sekali. Alhasil, dalam sepekan saham ITMG mencuat 21,46%, sedangkan dalam sebulan mendaki 33,19%.
Keempat, saham BOSS menguat 6,00% ke Rp 105/saham. Dalam seminggu saham BOSS naik 14,13%, sementara dalam sebulan belakangan melambung 25,00%.
Menurut data Refinitiv, sejak akhir 2020 (year-to-date), harga si batu hitam melesat 170,81%. Rasanya tidak ada komoditas lain yang harganya melesat setinggi itu.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 228/ton. Melonjak 4,59% dari hari sebelumnya sekaligus menjadi rekor tertinggi setidaknya sejak 2008.
Selama sepekan terakhir, harga batu bara naik 17,27% secara point-to-point. Dalam sebulan ke belakang, kenaikannya mencapai 26,74%.
Harga gas yang semakin mahal ikut mengatrol harga batu bara. Dalam sepekan terakhir, harga gas alam di Henry Hub (Oklahoma) melonjak 7,86%. Secara year-to-date, harga melambung 118,35%.
Harga gas yang semakin mahal membuat biaya pembangkitan listrik dengan bahan bakar ini kian tidak ekonomis. Di Eropa, biaya pembangkitan listrik dengan gas alam adalah EUR 75,725/MWh pada 28 September 2021.
Dengan batu bara, harganya hanya EUR 50,53/MWh. Ini membuat batu bara kembali menjadi primadona, bahkan di Eropa yang menjunjung tinggi isu ramah lingkungan.
"Menurut kajian kami, pembangkitan listrik dengan batu bara di Eropa naik hingga ke mendekati titik puncak. Kenaikan harga gas akan semakin mendorong pertumbuhan harga batu bara, seiring konsumsi yang semakin bertambah," sebut Toby Hassall, Analis Refinitiv, dalam risetnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 16 Saham Batu Bara Perkasa, Juaranya Tak Terduga