Waah! Laba PGN Semester I Meroket 2.800% Jadi Rp 2,8 T
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN, sebagai Subholding Gas Pertamina, baru saja merilis laporan keuangan Juni 2021 atau semester I-2021.
Hasilnya, perseroan mencatatkan laba bersih US$ 196,51 juta atau setara Rp 2,81 triliun (kurs Rp 14.300/US$), meroket 2.824% dari periode Juni tahun lalu sebesar US$ 6,72 juta.
Meski demikian, pendapatan perseroan turun tipis 0,68% menjadi US$ 1,464 miliar atau setara dengan Rp 21 triliun dari periode yang sama tahun lallu US$ 1,469 miliar.
Beban pokok dicatatkan naik menjadi US$ 1,01 dari periode yang sama tahun lalu US$ 1 miliar.
Manajemen mengungkapkan perseroan terus berupaya meningkatkan kinerja operasional dan keuangan di tengah pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
"PGN berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 1,464 miliar, dengan laba operasi sebesar US$ 210,7 juta. PGN juga berhasil meraih peningkatan laba diatribusikan ke induk menjadi US$ 196,5 juta pada semester I tahun 2021, meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 sebesar US$ 6,7 juta," tulis manajemen PGN, dalam keterangan resminya, Jumat (1/10/2021).
Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto menyatakan kinerja tersebut dibukukan dari kinerja operasional dengan tren positif.
Volume niaga gas mengalami peningkatan selama periode Januari-Juni 2021 sebesar 867 BBTUD dari target 850 BBTUD dan jika dibandingkan semester I 2020 sebesar 811 BBTUD (YoY, year on year).
Peningkatan tersebut dari volume sektor industri komersial yang telah mulai pulih dan sektor kelistrikan yang menjadi pelanggan utama. Untuk volume transmisi pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 1.232 MMSCFD.
PGN mencetak volume upstream sebesar 3,84 MMBOE, Regasification sebesar 91 BBTUD, LPG Processing sebesar 114 TPD, dan Oil Transport sebesar 9.321 BOEPD.
Selain itu kinerja juga didorong adanya penambahan jumlah pelanggan di berbagai sektor, yang sampai semester I 2021 telah melayani lebih dari 500.000 pelanggan dengan jaringan pipa gas bumi lebih dari 10.600 km dan market share sebesar 92%.
"PGN berusaha mengoptimalkan setiap peluang agar gas bumi dapat menjadi energi bagi pemulihan ekonomi Indonesia dengan semangat energizing you. Program gasifikasi untuk jargas, kilang, pembangkit listrik, industri tertentu, retail dan industri tertentu, sektor maritim dan darat, merupakan fokus perusahaan saat ini dan ke depan," jelas Haryo.
(tas/tas)