Waspada Gaes! Sesi II IHSG Masih Bisa Jebol

Bursa Saham, CNBC Indonesia
28 September 2021 12:30
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,04% ke 6.119,9 di sesi I perdagangan Selasa (28/9/2021). Pada sesi I indeks bergerak dengan volatilitas cukup tinggi dan bolak balik zona merah dan zona hijau.

Data perdagangan mencatat ada 193 saham menguat, 295 saham melemah dan 162 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 7,4 triliun. Asing beli bersih Rp 137,6 miliar di pasar reguler.

Hingga 11.44 WIB, bursa saham Asia variatif. Nikkei dan Straits Times melemah 0,32% dan 0,48%. Hang Seng dan Shang Hai Composite naik 1,46% dan 0,53%.

Wall Street semalam ditutup variatif. Indeks Dow Jones sukses menguat 0,21% ke 34.869,37, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melemah 0,28% dan 0,52% ke 4.443,11 dan 14.969,97.

Kenaikanyieldobligasi (Treasury) membuat bursa saham AS (Wall Street) bervariasi pada perdagangan Senin waktu setempat. Selain itu, perhatian juga kembali tertuju ke kemungkinan terjadinyashutdownatau penghentian layanan pemerintah AS.

YieldTreasury AS tenor 10 tahun kemarin melesat, sempat menyetuh level 1,5%. Kenaikan tajam tersebut membuat saham-saham sektor finansial menguat, tetapi yang lainnya mengalami tekanan.

Investor juga memantau kemajuan penyelesaian pemasukan AS yang sudah tiris, dan harus diizinkan menaikkan tingkat utang jika tak ingin layanan publik terhenti (shutdown) karena tak ada sumber dana pembayaran gaji mereka.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada Minggu mengatakan bahwa proposal infrastruktur bipartisan (disponsori kedua partai di AS) senilai US$ 1 triliun bakal disahkan pekan ini. Kongres harus meloloskan anggaran tambahan akhir September untuk menghindari shutdown.

IHSGFoto: Tri Putra/CNBC Indonesia
IHSG

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di bawah garis BB 20 dan mendekati level supportnya.

Untuk melanjutkan tren bullish atau penguatan, indeks perlu melewati level resistance terdekat yang berada di area 6.132. Sementara untuk merubah tren bullish menjadi bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.112.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 49,47 dan memang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli maupun jenuh jual. Indikator RSI cenderung bergerak turun.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal maka pergerakan IHSG selanjutnya di sesi II berpeluang masih dalam tekanan.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular