
Inggris Makin Krisis, Bensin di SPBU Habis Bis!

Kekacauan ini disebabkan oleh efek 'perceraian' Inggris dari Uni Eropa alias Brexit. Gara-gara Brexit, banyak pekerja dari Uni Eropa yang tidak yakin mereka bisa kembali bekerja di Inggris. Ini karena Brexit akan membuat pergerakan barang, jasa, modal, dan orang tidak bisa sebebas dulu.
Apesnya, yang termasuk merasakan kekhawatiran ini adalah para supir truk. Kini Inggris diperkirakan kekurangan 100.000 orang supir truk, termasuk untuk mengangkut BBM. Apalagi supir pengangkut BBM tidak bisa sembarangan, butuh pelatihan dan izin khusus.
Saat Brexit dimulai, ada sekitar 25.000 supir truk yang meninggalkan Inggris dan kembali ke negara-neagara Eropa Kontinental. Masalah tambah pelik kala 40.000 orang supir belum dites Covid-19, sehingga belum bisa berdinas.
Akibatnya, tercipta persepsi di masyarakat bahwa BBM bakal langka karena hambatan distribusi. Inilah yang melahirkan panic buying, dan membuat harga minyak sempat meroket.
Akhir pekan lalu, pemerintah Inggris berencana memberikan visa sementara kepada 5.000 supir truk dari negara-negara Uni Eropa. Namun sepertinya kebijakan ini tidak akan diterima dengan baik.
"Supir-supir truk mengaku kepada kami bahwa mereka tidak akan memanfatakan visa sementara dan pergi ke Inggris. Para supir tidak mau membantu Inggris atas kekacauan yang mereka bikin sendiri," tegas Edwin Atena, Kepala Riset Uni Dagang Belanda (FNV), dalam wawancara bersama BBC.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
