Bursa Asia Cerah, Shanghai Melesat! Badai Evergrande Pudar?

Market - Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
27 September 2021 08:43
A woman walks past a property advertisement for Emerald Bay by China Evergrande in Hong Kong, China. August 25, 2021. REUTERS/Tyrone Siu Foto: REUTERS/TYRONE SIU

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia dibuka di zona hijau pada perdagangan Senin (27/9/2021) awal pekan ini, di mana investor Asia kembali memantau perkembangan krisis likuiditas Evergrande yang masih terjadi pada hari ini.

Indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,36%, Hang Seng Hong Kong bertambah 0,63%, Shanghai Composite China melesat 0,73%, Straits Times Singapura terapresiasi 0,37%, dan KOSPI Korea Selatan naik tipis 0,01%.

Data keuntungan industri China periode Agustus akan dirilis pada hari ini pukul 09:30 waktu setempat atau pukul 08:30 WIB.

Di lain sisi, perkembangan krisis keuangan perusahaan properti terbesar kedua di China, Evergrande Group juga masih akan dipantau oleh investor, mengingat hingga saat ini, perseroan belum memberikan penjelasan kapan bunga obligasi senilai US$ 83 juta dalam denominasi dolar Amerika Serikat (AS) yang jatuh tempo pada Kamis (23/9/2021) pekan lalu.

Evergrande mempunyai waktu 30 hari untuk memberikan penjelasan terkait pembayaran bunga obligasi tersebut, sebelum secara teknis dikatakan gagal bayar (default).

Sebelumnya pada pekan lalu, masalah keuangan Evergrande sempat membuat pasar saham Asia berjatuhan hingga dua hari beruntun. Tak hanya pasar saham Asia, bursa saham AS (Wall Street) pun ikut berjatuhan.

Namun, sentimen dari Evergrande sebenarnya sempat berkurang di pasar pada Rabu (22/9/2021) pekan lalu, di mana pemerintah berniat untuk menyelesaikan krisis likuiditas Evergrande dengan cara menyuntikkan dana hingga ratusan triliun Rupiah.

Sementara itu dari Negeri Paman Sam, bursa Wall Street pada penutupan perdagangan Jumat (24/9/2021) pekan lalu ditutup bervariasi dengan mayoritas menguat, namun penguatannya cenderung tipis-tipis saja.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 0,1% ke level 34.798 dan S&P 500 menguat 0,15% ke 4.455,5. Namun untuk Nasdaq kembali terkoreksi tipis 0,03% ke 15.047,7.

Mulai terpangkasnya penguatan Dow Jones dan S&P disebabkan karena investor di AS yang juga mengkhawatirkan dampak ambruknya raksasa properti China Evergrande Group yang nyaris gagal bayar (default).

Selain itu, kebijakan tegas pemerintah China yang melarang bitcoin memperburuk sentimen pasar, terutama menekan saham teknologi. Bank sentral China mengatakan bahwa semua kegiatan terkait mata uang kripto adalah ilegal.

Bank sentral China juga menegaskan bahwa bursa mata uang kripto China adalah ilegal. Pada Jumat pekan lalu, Bitcoin anjlok 9% sedangkan ethereum ambruk 11%.

Saham terkait kripto anjlok di pembukaan. Saham bursa bitcoin yakni Coinbase anjlok lebih dari 3% dan saham Tesla yang berinvestasi di bitcoin turun 1%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bursa Asia Dibuka Mixed, Nikkei-STI Ambles! Shanghai Menguat


(chd/chd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading