Tahan Nafas! Harga Kripto Terpangkas, Ripple-Solana Anjlok

chd, CNBC Indonesia
Jumat, 24/09/2021 09:55 WIB
Foto: Ilustrasi mata uang Ripple. (Dok: Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mata uang kripto (cryptocurrency) berkapitalisasi pasar terbesar kembali menguat pada perdagangan Jumat (24/9/2021) pagi waktu Indonesia. Namun penguatannya cenderung terpangkas pada pagi hari ini.

Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:10 WIB, dari delapan kripto berkapitalisasi terbesar non-stablecoin, hanya koin digital ripple dan solana yang mulai melemah, meskipun pelemahan cenderung tipis-tipis.

Ripple melemah 0,77% ke level harga US$ 0,9891/koin atau setara dengan Rp 14.065/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.220/US$) dan solana turun tipis 0,01% ke level US$ 146,4/koin atau Rp 2.081.808/koin.


Sementara sisanya masih diperdagangkan di zona hijau pada pagi hari ini. Bitcoin melesat 2,02% ke level harga US$ 44.467,99/koin atau Rp 632.334.818/koin, ethereum menguat 1,05% ke level US$ 3.097,56/koin (Rp 44.047.303/koin), cardano melonjak 3,02% ke US$ 2,31/koin (Rp 32.848/koin).

Berikutnya binance coin bertambah 0,2% ke US$ 377,66/koin atau Rp 5.370.325/koin, polkadot melompat 3,64% ke US$ 32,55/koin (Rp 462.861/koin), dan dogecoin naik tipis 0,07% ke US$ 0,224/koin (Rp 3.185/koin).

Bitcoin dan kripto lainnya terpantau masih cukup positif pada pagi hari ini, sejalan dengan pasar berbasis risiko lainnya seperti pasar saham global yang juga bergerak positif karena investor masih optimis setelah beberapa hari lalu sempat pesimis dampak dari krisis likuiditas Evergrande.

Di bitcoin, indikator pemulihan semakin jelas terlihat, ditandai dengan beberapa indikator yang menunjukkan aksi jual mendekati level jenuh jual (oversold). Garis relative strength index (RSI) dalam periode harian meningkat dari wilayah oversold.

Namun, fear and greed index bitcoin, indeks yang mengukur sikap investor di bitcoin mendekati level ekstrem yang terakhir terlihat pada Mei lalu, yang merupakan tanda bearish.

Beberapa trader telah membeli di posisi koreksi atau buy on weakness, terutama bagi pemegang bitcoin jangka panjang, menurut data blockchain. Namun, beberapa analis tetap skeptis terhadap rebound baru-baru ini dan mengharapkan bitcoin menyentuh garis resistance di level US$ 47.000.

Krisis likuiditas Evergrande yang sebelumnya sempat membuat pasar kripto berjatuhan dari Senin (20/9/2021) hingga Rabu (22/9/2021), kini mulai memudar dan dapat menaikan sikap optimisme pasar di aset berisiko seperti saham dan kripto.

Namun, ketakpastian masih akan ada selama Evergrande masih akan berjanji membayar bunga obligasi yang jatuh tempo pada Kamis kemarin dalam berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya pada Kamis (23/9/2021) kemarin, The Wall Street Journal melaporkan pada Kamis (23/9/2021) kemarin bahwa otoritas Negeri Tirai Bambu meminta pejabat lokal mempersiapkan diri soal 'kemungkinan badai' jika 'kematian' perusahaan real estate terbesar kedua di China itu terjadi.

Pemerintahan Xi Jinping juga mengatakan bahwa pejabat lokal hanya boleh turun tangan disaat menit-menit terakhir untuk mencegah efek domino kasus tersebut.

Laporan WSJ menunjukkan kemungkinan pemerintah pusat masih memiliki keinginan untuk menyelamatkan Evergrande, terlepas dari implikasi globalnya.

Di lain sisi, optimisme pelaku pasar kripto juga masih terbentuk pada hari ini setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 0-0,25%.

Namun, penguatan pasar kripto pada pagi hari ini cenderung terpangkas, karena investor melihat dari dampak program pengurangan pembelian obligasi atau tapering yang akan dimulai pada November mendatang.

The Fed mengatakan jika kemajuan berlanjut "seperti yang diharapkan," maka "moderasi dalam kecepatan pembelian aset akan segera dibenarkan."

"Jika kemajuan terus terjadi seperti yang diharapkan, Komite menilai laju pembelian aset yang moderat mungkin bisa dijalankan," tutur The Fed usai rapat Kamis dini hari waktu Indonesia. Bank sentral terkuat di dunia ini telah membeli aset obligasi dari pasar senilai US$ 120 miliar per bulan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Panas" AS-China & Aksi The Fed Bikin Bitcoin Berpesta