Saham BRI & BCA Diborong Asing, Bikin IHSG Nyaris Naik 1%
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,78% ke level 6.108,27 pada perdagangan Rabu (22/09/2021).
Data perdagangan mencatat 279 saham menguat, 221 melemah dan 155 saham stagnan. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 13,94 triliun dengan asing mencatatkan net buy sebesar Rp 462,7 miliar.
Saham yang paling banyak diborong asing adalah saham duo bank big cap yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai transaksi net buy masing-masing Rp 253 miliar dan Rp 188,4 miliar.
Sementara itu saham yang banyak dilepas asing adalah saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai transaksi jual bersih senilai Rp 43 miliar dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) senilai Rp 41,2 miliar.
Kekhawatiran investor terkait dengan risiko penyebaran virus corona (Covid-19) varian delta mulai berkurang, setelah Johnson & Johnson (J&J) melaporkan bahwa suntikan vaksinnya memiliki efektivitas hingga 94%.
Selain itu, kecemasan investor terkait krisis likuiditas Evergrande Group sepertinya mulai berkurang, ditandai dengan mulai stabilnya pasar saham Asia pada perdagangan kemarin, meskipun indeks Nikkei masih ambruk pada penutupan perdagangan kemarin.
Dari agenda ekonomi penting, bank sentral Jepang dan China akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuan terbarunya pada hari ini.
Sementara itu di Eropa, data ekonomi yang akan dirilis pada hari ini adalah data pembacaan awal dari indeks keyakinan konsumen (IKK) Zona Euro pada periode September 2021.
Namun sebagian besar investor global masih memfokuskan perhatiannya ke rapat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang sudah dimulai pada Selasa malam waktu Asia dan akan diumumkan pada Kamis (23/9/2021) dini hari waktu Asia.
Selain mengumumkan hasil rapat, The Fed juga akan memproyeksikan ekonomi kuartalan mereka yang populer disebut dot plot. Ketua The Fed, Jerome Powell telah mengatakan bahwa tapering (pengurangan suntikan likuiditas ke pasar) bisa dimulai tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps/hps)