Alert! Bursa Gembok 2 Saham 'Receh', Suspensi J Trust Dibuka

tahir saleh, CNBC Indonesia
22 September 2021 08:58
J Trust Bank
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham dua emiten berkapitalisasi pasar di bawah Rp 500 miliar, yakni emiten furnitur PT Cahaya Bintang Medan Tbk. (CBMF) dan emiten perdagangan jasa PT Agro Yasa Lestari Tbk. (AYLS).

Suspensi dilakukan mulai perdagangan sesi I, Rabu ini (22/9/2021) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham CBMF, dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham CBMF pada perdagangan tanggal 22 September 2021," tulis BEI, dikutip Rabu ini.

"Penghentian sementara perdagangan saham CBMF tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham CBMF," tulis BEI.

BEI menegaskan, para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.

Dalam sepekan, data BEI mencatat saham CBMF naik 79% di Rp 120/saham, sebulan melesat 135% dan 3 bulan naik 48% dengan kapitalisasi pasar Rp 225 miliar.

Situs resminya mencatat, Cahaya Bintang Medan Furniture adalah perusahaan swasta nasional yang berdiri pada 9 Februari 2012 dan bergerak di bidang industri mebel.

Untuk AYLS, suspensi dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan sehingga BEI perlu melakukan penghentian sementara perdagangan dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang investasi di AYLS.

Data BEI mencatat, saham AYLS melesat 65% sepekan di Rp 220/saham, sebulan 214%, dan 3 bulan melejit 171% dengan kapitalisasi pasar Rp 188 miliar.

Agro Yasa Lestari, merupakan perusahaan yang bergerak di bisnis teknik, trading dan jasa, dengan spesifik bidang khusus Geosynthetics dan juga bidang khusus lainnya.

Di sisi lain, BEI juga membuka suspensi perdagangan saham PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC), mulai hari ini setelah disuspensi Selasa kemarin.

Pada perdagangan Senin (20/9), saham BCIC lagi-lagi kena ARB (auto reject bawah, penurunan maksimal sehari 7%), setelah ambruk 6,72% di Rp 222/saham.

Mengacu data perdagangan BEI, sejak 18 Agustus hingga 20 September (24 hari perdagangan), di antara 21 penurunan itu 15 di antaranya Auto Reject Bawah 7%.

Saham eks Bank Century dan Bank Mutiara ini memang sudah setahun lebih ini tak ditransaksikan pelaku pasar, sebulan terakhir malah terkena ARB berjilid-jilid.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kejar Modal Rp20 T, Bank JTrust Rights Issue 4,6 Miliar Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular