Suku Bunga Acuan 3,5%, BI Pastikan Tetap Pro Growth

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
21 September 2021 16:40
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo Saat Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan September 2021. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo Saat Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan September 2021. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate pada level 3,5%. Meski demikian arah kebijakan BI tetap pada jalur mendukung pertumbuhan ekonomi alias pro growth.

Demikianlah disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG), Selasa (21/9/2021).

"Kami di dewan gubernur sepakat mempertahankan suku bunga 3,5%. Apakah BI tidak pro growth? Seluruh kebijakan BI mendorong pertumbuhan ekonomi," jelasnya.

Level suku bunga acuan sekarang adalah terendah sepanjang sejarah. Fokusnya kini mempercepat transmisi kebijakan hingga sampai kepada suku bunga kredit perbankan agar roda perekonomian kembali berputar.

"Itu kenapa BI terus mendorong dan mengajak perbankan, turunkan suku bunga kredit," tegas Perry.

Beberapa bank memang sudah mulai menurunkan suku bunga kredit. Namun belum sebanding dengan besaran penurunan suku bunga acuan dari BI. Padahal likuiditas perbankan begitu melimpah.

"Ini melimpah sehingga likuiditas di perbankan tinggi. Maka dari itu salurkan kredit. Ini yang terus kami lakukan," terangnya.

BI juga turut terlibat dalam pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 1 hingga 3. BI membeli Surat Berharga Negara (SBN) bahkan sekaligus menanggung beban bunga untuk penggunaan belanja tertentu.

Upaya mendorong pertumbuhan ekonomi juga dilakukan melalui digitalisasi pembayaran agar semakin efektif dan efisien.

"Jadi seluruh kebijakan BI adalah pro growth, nilai tukar rupiah stabil, likuiditas melimpah dan partisipasi pembiayaan apbn serta digitalisasi pembayaran," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! BI Rate Diputuskan Tetap 5,75%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular