Beda Nasib 2 Emiten Keramik, Satu ARA & Lainnya ARB
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten yang bergerak di industri perikanan PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) dan emiten produsen keramik PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) menjadi top gainers pada paruh pertama perdagangan hari ini, Selasa (21/9/2021).
Sementara, saham emiten produsen keramik PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS) dan emiten perbankan PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) harus rela menjadi top losers.
Sedari pagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbenam di zona merah, melanjutkan penurunan 0,93% pada Senin (20/9) kemarin. IHSG ambles 0,74% ke posisi 6.031,381 pada penutupan sesi I perdagangan Selasa (21/9).
Menurut data BEI, 165 tercatat saham naik, 324 saham turun dan 157 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,19 triliun dan volume perdagangan mencapai 14,64 miliar saham.
Investor asing pasar saham angkat kaki dari bursa RI dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 362,54 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 267,67 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (21/9).
Top Gainers
Dharma Samudera Fishing Industries (DSFI), saham +34,78%, ke Rp 124, transaksi Rp 48,7 M
Cahayaputra Asa Keramik (CAKK), +29,67%, ke Rp 118, transaksi Rp 39,5 M
Arkha Jayanti Persada (ARKA), +28,00%, ke Rp 96, transaksi Rp 48,0 M
Sinergi Inti Plastindo (ESIP), +24,00%, ke Rp 93, transaksi Rp 15,8 M
Sidomulyo Selaras (SDMU), +16,00%, ke Rp 58, transaksi Rp 6,2 M
Top Losers
Keramika Indonesia Assosiasi (KIAS), saham -6,67%, ke Rp 56, transaksi Rp 7,3 M
Bumi Benowo Sukses Sejahtera (BBSS), -5,17%, ke Rp 55, transaksi Rp 3,6 M
Lotte Chemical Titan (FPNI), -5,00%, ke Rp 266, transaksi Rp 17,4 M
Metro Healthcare Indonesia (CARE), -4,52%, ke Rp 422, transaksi Rp 175,3 M
Bank KB Bukopin (BBKP), -4,27%, ke Rp 448, transaksi Rp 125,1 M
Saham DSFI melonjak hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 34,78% ke Rp 124/saham, usai ambles selama 2 hari beruntun. Sebelumnya, saham DSFI melaju kencang pada Kamis (16/9) pekan lalu ketika ditutup melejit 34,21%.
Di posisi kedua, saham CAKK yang melambung 29,67% ke Rp 118/saham, melanjutkan kenaikan 8,33% pada perdagangan kemarin.
Kedua saham dengan nilai kapitalisasi pasar (market cap) mini tersebut beberapa kali menjadi top gainers belakangan ini. Market cap saham DSFI tercatat hanya sebesar Rp 230,28 miliar, sementara CAKK senilai Rp 141,99 miliar.
Sementara, saham KIAS yang sudah 'tertidur' alias stagnan sejak akhir April 2021, ambles hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,67%. Kemarin, saham ini bangkit dari level gocap atau Rp 50/saham dengan melejit 20,00%.
Bersama saham KIAS, saham BBKP ambles 4,27% ke Rp 448/saham. Para investor tampaknya mulai melakukan aksi ambil untung usai saham ini naik 5,41% pada perdagangan Senin kemarin.
Kabar teranyar, BEI mengumumkan penghapusan sebagian saham (partial delisting) Bank KB Bukopin milik Koperasi Perkayuan Apkindo (Kopkapindo) dan PT Bosowa Corporindo sebanyak 514.121.700 saham dari pasar modal mulai 20 September 2021, hari ini.
Berdasarkan pengumuman BEI, partial delisting ini dilakukan untuk mengimplementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 tahun 1999, bahwa kepemilikan saham kurang dari 1% tidak lagi dicatatkan di BEI.
Saat ini Bank KB Bukopin tengah fokus dalam pelaksanaan aksi korporasi dalam rangka penguatan modal perseroan.
Perseroan telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I KB Bukopin Tahap I dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III KB Bukopin Tahap I Tahun 2021 yang memberikan tingkat kupon kompetitif.
Masing-masing suku bunga kupon yang diberikan 6,25% untuk obligasi, lalu 8,00% untuk Obligasi Subordinasi seri A, dan 8,90% untuk Obligasi Subordinasi seri B, sebagaimana dikutip keterangan tertulisnya, Jumat (10/9/2021).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)