Jakarta, CNBC Indonesia - Komoditas tambang adalah salah satu andalan ekspor Indonesia. Beberapa tambang yang jadi andalan ekspor Indonesia adalah batu bara, emas, tembaga, dan nikel.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor komoditas tambang non-migas Tanah Air mencapai US$ 27,8 juta pada semester-I 2021 dengan rincian US$ 14 juta hasil tambang dan US$ US$13,8 dari pengolahan industri logam dasar.
Kekayaan alam hasil galian tersebut tersebar luas di tiap wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan. Mana saja daerah yang memiliki kekayaan tambang terbesar di Indonesia?
Kalimantan Timur, Sultan Batu Bara
Kalimantan Timur menjadi daerah yang memiliki sumber daya dan cadangan terbesar di Indonesia, Dihimpun dari data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Kalimantan Timur memiliki sumber daya batu bara sebesar 59,7 miliar ton dan cadangan sebesar 10,9 miliar ton. Angka tersebut setara 42% sumber daya dan cadangan nasional.
Jika mengacu pada Harga Batu Bara Acuan (HBA) September 2021 sebesar US$ 150,03/ton, maka sumber daya batu bara Kalimantan Timur sebesar US$ 8,9 triliun dan cadangannya sebesar US$ 1,64 triliun.
Di provinsi ini terdapat perusahaan tambang batu bara 9terbesar di Indonesia yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC), anak usaha PT Bumi Resources Tbk(BUMI). KPC mengelola area konsesi pertambangan dengan luas mencapai 84,938 hektar dan memiliki kapasitas produksi batubara mencapai 70 juta ton per tahun.
Papua, Surga Emas dan Tembaga
Papua menjadi provinsi yang berkilau karena emas. Di tanah ini berdiri salah satu tambang emas terbesar di dunia yaitu PT Freeport Indonesia.
Berdasarkan data per akhir tahun 2020, Freeport memiliki sisa cadangan sebanyak 650 ton emas. Dalam proses pertambangannya, tambang emas Freeport menggunakan sistem pertambangan terbuka (open pit) dan juga bawah tanah (underground). Pada semester I-2021, tambang Freeport berhasil memproduksi konsentrat dengan kandungan emas sebanyak 18 ton.
Tambang Emas Freeport dimiliki oleh PT Freeport Indonesia, yang merupakan perusahaan patungan (Joint Venture) antara Freeport-McMoran dengan PT Industri Asahan Alumunium Persero (Inalum), dan saat ini merupakan tambang penghasil konsentrat emas terbesar di Indonesia. PT Freeport Indonesia sendiri saat ini tidak menghasilkan emas murni, namun hanya memproduksi konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak, yang seluruhnya diekspor ke pasar luar negeri.
Papua tidak hanya kaya dengan emas namun juga tembaganya yang melimpah ruah. Papua memiliki tambang Grasberg yang merupakan salah satu tambang tembaga terbesar di dunia.
Tambang Grasberg dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia (PTFI). Produksi PTFI pada 2020 tercatat sebesar 809 juta pon.
"PTFI memperkirakan produksi selama 2021 menjadi sekitar 1,4 miliar pon tembaga dan 1,4 juta ons, hampir dua kali lipat dibandingkan produksi di 2020," tulis FCX dalam siaran pers Freeport McMoran (FCX).
Sulawesi, Kandang Nikel Indonesia
Sebesar 77% wilayah di daerah ini berpotensi pembawa mineralisasi dan belum ada Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP). Adapun cadangan bijih nikel di Sulawesi ini mencapai 2,6 miliar ton bijih.
Banyaknya sumber daya nikel di daerah ini tak ayal banyak Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang diterbitkan. Hingga September 2020 tercatat IUP nikel di Sulawesi Tenggara mencapai 154 IUP dan 1 pemegang Kontrak Karya (KK), lalu 85 IUP di Sulawesi Tengah, dan 3 IUP di Sulawesi Selatan.
Ada tiga kawasan industri nikel di Sulawesi yakni:
1. Kawasan Industri Morowali
2. Kawasan Industri Konawe
3. Kawasan Industri Bantaeng.
Nikel sendiri menjadi komoditas yang diproyeksikan menjadi andalan tambang di Indonesia mengalahkan batubara. Hal ini karena Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan ambisi Indonesia menjadi pemain utama industri baterai mobil listrik dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
