Rekor! Nilai IPO di Bursa Saham RI Tembus di Atas Rp 32 T

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
17 September 2021 14:43
Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan nilai emisi yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di tahun ini akan mencapai rekor tertinggi dalam sejarah pasar modal Tanah Air.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia mengungkapkan, sampai dengan 16 September 2021, terdapat 38 perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham dengan nilai emisi sebesar Rp 32,14 triliun.

"Nilai tersebut merupakan perolehan dana terbesar yang dihimpun perusahaan melalui IPO sejak Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977," kata Nyoman, kepada awak media, Jumat (17/9/2021).

Pencapaian terbesar sebelumnya, kata Nyoman pernah diraih yaitu pada tahun 2010 di mana total dana dihimpun melalui IPO sebesar Rp 29,67 triliun yang diperoleh dari IPO 23 perusahaan.

Sementara itu, sampai dengan 16 September, terdapat 26 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham bursa.

Bila dilihat dari sisi aset, dari 26 perusahaan tersebut, sebanyak 4 perusahaan masuk kategori aset skala kecil atau di bawah Rp 50 miliar. 7 Perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar, dan 15 perusahaan aset skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar.

Nyoman merinci, bila dilihat berdasarkan sektornya, terdapat 1 perusahaan dari sektor basic materials; 3 Perusahaan dari sektor industrials; 1 perusahaan dari sektor transportation & logistics; 6 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals.

Selanjutnya, 6 perusahaan dari sektor consumer cyclicals; 1 perusahaan dari sektor technology; 3 perusahaan dari sektor energy; 3 perusahaan dari sektor financials, 1 perusahaan dari sektor properties & real estate dan 1 perusahaan dari sektor infrastructures.

Sebagai catatan, pada tahun ini raihan emisi jumbo dalam IPO salah satunya berasal dari IPO perusahaan e-commerce PT Bukalapak Tbk (BUKA) yang mencatatkan saham perdana di BEI pada 6 Agustus 2021 lalu.

Bukalapak melepas sebanyak 25% saham ke publik dengan harga penawaran umum saham perdana Rp 850 setiap saham, sehingga, dari IPO tersebut, BUKA memperoleh dana hasil penawaran umum senilai Rp 21,90 triliun.

IPO Bukalapak menyalip nilai IPO PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada 16 Juli 2008 ketika itu ADRO melepas sebanyak 11,14 miliar saham di harga Rp 1.100/saham dan meraih dana Rp 12,25 triliun.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Kas Bejibun, Intip Potensi Cuan Dari Saham Bukalapak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular