IHSG Sempat Tertekan, Terpengaruh Sentimen Regional

Tri Putra, CNBC Indonesia
17 September 2021 09:19
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Investor di Asia akan mengamati pergerakan pasar saham Hong Kong, setelah sepanjang pekan ini indeks Hang Seng ambles nyaris 6% di tengah kekhawatiran pengetatan peraturan di sektor teknologi dan kasino.

Selain itu, seputaran dari masalah keuangan raksasa properti China, China Evergrande Group diperkirakan masih akan menjadi perhatian investor di Asia pada hari ini.

Sebelumnya, China Evergrande terancam mengalami gagal bayar (default) bunga pinjaman yang akan jatuh tempo pada Senin (20/9/2021) pekan depan, di mana Evergrande disebut memiliki kewajiban mencapai US$ 305 miliar.

Dua lembaga pemeringkat international, yakni Fitch Ratings dan S&P pun sudah memangkas peringkat utang Evergrande, di mana S&P memangkas dari sebelumnya CC menjadi CCC dengan outlook negatif. Sedangkan Fitch juga memangkas rating utang Evergrande dari sebelumnya CC menjadi CCC+.

Sementara itu dari AS, tiga indeks utama ditutup cenderung melemah. Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,18% ke level 34.751,32m S&P 500 berkurang 0,16% ke 4.473,75. Namun Nasdaq Composite masih bisa menguat 0,13% ke posisi 15.181,92.

Tiga indeks ini menghabiskan hampir sepanjang hari perdagangan di zona merah. Namun koreksi itu menipis begitu data penjualan ritel dirilis.

Pada Agustus 2021, penjualan ritel di Negeri Adidaya tumbuh 0,7% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Jauh membaik ketimbang Juli 2021 yang minus 1,8% mtm. Juga jauh lebih baik dari konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan minus 0,8%.

"Konsumsi di AS tidak berkurang sebanyak yang diperkirakan. Ekonomi masih bergeliat," ujar Chris Low, Kepala Ekonom FHN Financials yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.

(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular