Analisis

Cek 20 Saham RI yang Masuk Indeks FTSE, Mana Layak Diborong?

Tri Putra, CNBC Indonesia
17 September 2021 09:50
Bursa efek Indonesia
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Mulai Senin depan atau tepatnya 20 September 2021, indeks FTSE Global Equity Index Asia Pacific ex Japan ex China Regional akan memiliki 20 saham baru asal Indonesia.

Dari 20 saham tersebut sebenarnya ada yang naik kelas, ada yang turun dan memang ada yang baru masuk. Contoh yang naik kelas adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dari small cap menjadi large cap. Sementara yang turun kasta ada PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dari large cap menjadi mid cap.

Masuknya 20 saham ini ke dalam perhitungan indeks FTSE jelas menjadi katalis positif. Pasalnya saham-saham yang dimasukkan ke dalam indeks akan dibeli sementara yang dikeluarkan cenderung dilego.

Saham-saham baru yang masuk indeks FTSE ini secara jangka pendek kemungkinan akan mendapatkaninflowdana daripassive fundsyang menggunakan indeks ini sebagai acuan investasinya.

Lantas apakah dengan begitu ke 20 saham yang masuk perhitungan indeks bonafide ini masih layak untuk dikoleksi? Mari kita ulas!

Dari 20 saham tersebut 3 masuk ke sektor agrikultur, 2 perbankan, 2 semen, 2 manufaktur, 2 multifinance, 2 sektor restaurant dan industry makanan, 2 farmasi, 3 real estate, 1 media dan 1 utilitas.

Kalau dilihat dari harga kebanyakan konstituen baru ini secara year to date (ytd) masih banyak yang mengalami penurunan tajam. Hanya 8 yang mengalami kenaikan nilai kapitalisasi pasar.

Dari 8 yang masih positif kinerja harganya tiga memberikan cuan bagger. Ketiga saham ini adalah PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) di posisi ketiga, PT MNC Studios International Tbk (MSIN) sebagai runner up dan sebagai jawara ada PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) yang belum lama melantai di bursa.

Kebanyakan saham lainnya malah mengalami penurunan harga hingga lebih dari 10% di waktu yang sama. Berikut Tim Riset CNBC Indonesia rangkumkan kinerja harga saham yang masuk perhitungan indeks FTSE yang baru ini.

Saham

Sector

Mkt Cap (Rp T)

FTSE Inclusion

Ytd Return (%)

BWPT

Agriculture & Processing

2.3

Micro Cap

-48.61

SSMS

Agriculture & Trade

8.0

Micro Cap, Total Cap

-33.02

DSNG

Agriculture & Wood Processing

5.4

Micro Cap, Total Cap

-16.39

AGRO

Banking, Digital Banking

52.6

Small Cap,

All Cap, Total Cap

137.68

SMGR

Cement

51.8

Mid Cap

-30.48

SMBR

Cement

6.4

Micro Cap, Total Cap

-50.19

ARNA

Ceramic Manufacture

5.4

Micro Cap, Total Cap

21.67

UFOE

Electronic & Furniture

2.2

Micro Cap, Total Cap

620.59

AISA

Food Industry

2.0

Micro Cap, Total Cap

-46.15

KIJA

Industrial Estate & Services

3.3

Micro Cap, Total Cap

-25.70

AGII

Industrial Gas

3.9

Micro Cap, Total Cap

42.78

DMAS

Industrial, Residential & Developer

9.3

Micro Cap, Total Cap

-21.54

BFIN

Multifinance

17.6

Small Cap, All Cap,

Total Cap

96.43

CFIN

Multifinance

1.1

Micro Cap, Total Cap

13.68

INAF

Pharmaceuticals

7.0

Micro Cap, Total Cap

-43.67

TSPC

Pharmaceuticals

6.5

Micro Cap, Total Cap

3.57

MSIN

Production House & Advertising

5.8

Micro Cap, Total Cap

184.92

DILD

Real Estate

1.8

Micro Cap, Total Cap

-22.73

PZZA

Restaurant & Food Industry

2.1

Micro Cap, Total Cap

-16.05

BRIS

Sharia Banking

87.5

Large Cap, All World

-4.44

NEXT: Apa Saja Pertimbangan Masuk?

Sebenarnya 20 saham tersebut menarik untuk dicermati. Namun sebelum memutuskan membeli sahamnya, lebih baik pahami dulu isu, sentimen serta kinerja dari emiten saham-saham di atas.

Secara umum untuk sektor agrikultur harga sahamnya memang anjlok justru di tengah tren kenaikan harga CPO.

Sementara itu untuk saham bank yang masuk ke dalam indeks keduanya sudah naik dengan pesat karena memang ditopang oleh sentimen digital banking dan aksi korporasi berupa merger bank syariah terbesar di dalam negeri.

Untuk sektor semen dan real estate katalis positifnya datang dari program infrastruktur pemerintah, relaksasi DP dan PPN rumah. Untuk sektor industri terjadi peningkatan kinerja keuangan dari emiten.

Khusus untuk sektor farmasi juga ditopang dengan sentiment pandemi Covid-19 yang justru membawa berkah untuk sektor ini.

Berikut adalah rangkuman poin yang dapat menjadi pertimbangan sebelum memutuskan membeli saham yang masuk indeks FTSE tersebut.

Saham

Sector

Momentum

BWPT

Agriculture & Processing

Peningkatan harga CPO

SSMS

Agriculture & Trade

DSNG

Agriculture & Wood Processing

AGRO

Banking, Digital Banking

New economy dan digital banking

SMGR

Cement

Program infrastruktur pemerintah

SMBR

Cement

ARNA

Ceramic Manufacture

Peningkatan laba bersih

UFOE

Electronic & Furniture

Peningkatan laba bersih

AISA

Food Industry

Dari rugi ke mencetak laba

KIJA

Industrial Estate & Services

Program infrastruktur pemerintah

AGII

Industrial Gas

Kebutuhan oksigen di masa pandemic

DMAS

Industrial, Residential & Developer

Program infrastruktur pemerintah,

Relaksasi DP & PPN rumah,

peningkatan laba bersih

BFIN

Multifinance

Kredit konsumsi menunjang perekonomian

CFIN

Multifinance

INAF

Pharmaceuticals

Kebutuhan obat, vitamin

dan vaksin semasa pandemic

TSPC

Pharmaceuticals

MSIN

Production House & Advertising

Peningkatan laba bersih

DILD

Real Estate

Relaksasi DP & PPN rumah

PZZA

Restaurant & Food Industry

Peningkatan laba bersih

BRIS

Sharia Banking

Market Share terbesar

dan kinerja keuangan solid

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular