
Covid-19 Singapura Pecah Rekor Lagi, Dolarnya Turun Tipis

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura melemah tipis melawan rupiah pada perdagangan Selasa (14/9), setelah menguat tajam dalam berapa hari terakhir, meski penambahan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) masih tinggi.
Di sisi lain, rupiah mendapat tenaga dari pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Pada pukul 11:21 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.611,36, dolar Singapura melemah 0,05% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Baru pada perdagangan hari ini dolar Singapura melemah tipis, sebelumnya mampu terus menanjak bersama dengan keniakan kasus Covid-19. Data terbaru menunjukkan kasus Covid-19 bertambah 607 orang, ini merupakan rekor baru dalam 1 tahun terakhir. Untuk pertama kalinya sejak Agustus 2020 kasus Covid-19 di Singapura bertambah lebih dari 600 orang.
Sementara itu, kasus di Indonesia terus menunjukkan penurunan. Konfirmasi kasus positif corona sudah turun 93% dibandingkan posisi puncak pada pertengahan Juli 2021. Khusus di Jawa-Bali, penurunannya mencapai 96%.
Kemudian kasus aktif juga terus menurun, sekarang sudah di bawah 100.000. Kasus aktif adalah pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun secara mandiri.
Alhasil, pemerintah kembali memperpanjang PPKM Jawa-Bali hingga 20 September mendatang, dengan beberapa pelonggaran.
"Seiring dengan kondisi Covid-19 membaik, implementasi protokol kesehatan, dan aplikasi Peduli Lindungi, ada penyesuaian yang dilakukan dalam periode minggu ini.
Pembukaan bioskop dengan kapasitas 50% di kota Level 2 dan 3 dengan kewajiban aplikasi Peduli Lindungi setra protokol kesehatan ketat. Hanya kategori hijau yang diizinkan masuk area bioskop.
"Lokasi wisata dibuka dengan protokol kesehatan ketat dan Peduli Lindungi di kota Level 3. Namun ada penerapan ganjil-genap di tempat wisata mulai Jumat sampai Minggu," terang Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi.
Dengan pelonggaran tersebut, roda bisnis tentunya berputar lebih cepat, dan berdampak baik bagi perekonomian Indonesia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer
