Ada Apa sih di Asia, kok IHSG Loyo & Hang Seng Ambruk 1,5%?

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Senin, 13/09/2021 17:03 WIB
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia ditutup beragam pada perdagangan Senin (13/9/2021) awal pekan ini, di tengah koreksinya bursa saham Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu.

Indeks Nikkei Jepang ditutup menguat 0,22% ke level 30.447,37, Shanghai Composite China bertambah 0,33% ke 3.715,37, dan KOSPI Korea Selatan naik tipis 0,07% ke 3.127,86.

Sementara untuk indeks Hang Seng Hong Kong ditutup ambles 1,5% ke level 25.813,81, Straits Times Singapura merosot 0,79% ke 3.074,31, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,11% ke posisi 6.088,16.


Indeks Hang Seng kembali ditutup ambruk, karena diperberat oleh saham teknologi Alibaba yang anjlok hingga 4,5%, menyusul laporan Financial Times mengenai rencana Beijing memecah anak usaha Ant Group yakni Alipay dan mengharuskan aplikasi kredit dikelola terpisah dari entitas perusahaan tersebut.

Di lain sisi, pasar saham Singapura juga ditutup merosot setelah kasus virus corona (Covid-19) di Negara Singa terus mencatatkan rekor hariannya mendekati level tertinggi dalam satu tahun terakhir.

Kementerian Kesehatan (Ministry of Health/MoH) Singapura melaporkan lebih dari 500 kasus baru Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.

Meski demikian, pemerintah Singapura sudah merubah fokusnya ke strategi jangka panjang, yakni hidup bersama virus corona. Sehingga, pembatasan sosial tidak makin diperketat.

"Peningkatan infeksi harian yang cepat dan eksponensial yang kita alami saat ini, pada satu titik merupakan hal yang harus dilalui setiap negara yang ingin hidup berdampingan dengan Covid-19," kata Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, sebagaimana dilansir CNBC International, Jumat (10/9/2021) lalu.

Vaksinasi menjadi kunci untuk hidup berdampingan dengan Covid-19, dan Singapura menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi. Data dari MoH menunjukkan 81% warga Singapura sudah mendapat vaksinasi penuh.

Sementara itu dari Amerika Serikat (AS), kontrak berjangka (futures) indeks saham AS menguat tipis di sesi awal pra-perdagangan Senin setelah indeks S&P 500 pada Jumat pekan lalu mencetak koreksi harian terpanjang sejak Februari.

S&P dan Dow Jones mencetak koreksi 5 hari sedangkan Nasdaq mencetak koreksi 3 hari beruntun. Pemicunya adalah kekhawatiran pemodal mengenai perlambatan ekonomi dan lonjakan inflasi.

Sepekan ini, perhatian investor global akan terpaku pada IHK AS per Agustus, yang akan dirilis pada Selasa, di mana ekonom dalam survey FactSet memperkirakan angka inflasi akan melonjak 5,3% secara tahunan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran Dibombardir Israel, Bursa Asia & IHSG "Kebakaran"