Waduh! BEI Sanksi Emiten Resto Bebek, Ada Apa Ini?

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
13 September 2021 10:28
Instagram @theduckkingid
Foto: Instagram @theduckkingid

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan melakukan suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham emiten pengelola restoran chinese food Duck King PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) mulai sesi I perdagangan hari ini, Senin (13/9/2021).

Dalam keterbukaan informasi, pihak BEI menjelaskan, hal tersebut dilakukan seiring DUCK belum menyampaikan Keterbukaan Informasi atas permintaan penjelasan BEI serta tidak menghadiri undangan dengar pendapat yang dilaksanakan bursa.

"Bursa meminta kepada para pemangku kepentingan untuk memperhatikan dan mencermati segala bentuk keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," jelas BEI, dikutip CNBC Indonesia, Senin (13/9/2021).

Menurut keterangan di website bursa, saham DUCK masuk ke dalam kategori saham dengan notasi khusus L dan Y. Mengutip penjelasan bursa, notasi L berarti emiten belum menyampaikan laporan keuangan. Kemudian, notasi Y artinya emiten belum menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sampai dengan 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir.

DUCK sendiri terakhir merilis laporan keuangan kuartal III atau per akhir September 2020. Sementara, perusahaan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) terakhir kali pada 31 Agustus 2020.

Dalam surat berbeda di website bursa, pada 17 Juni 2021, pihak DUCK menjelaskan, tertundanya laporan keuangan tahunan 2020 disebabkan oleh pengunduran diri dan gangguan kesehatan akibat pandemi Covid-19 yang dialami karyawan.

"Saat ini kami dalam proses finalisasi dengan pihak Auditor Independen. Tidak ada kaitan antara pelaporan [kinerja keuangan] dengan masalah pribadi pemegang saham," jelas Asisten Sekretaris Perusahaan Herni S Agung, dikutip CNBC Indonesia, Senin (13/9).

Kinerja keuangan DUCK tercatat kurang menggembirakan sepanjang triwulan III tahun lalu.

Laba bersih perusahaan per September 2020 turun secara signifikan sebesar 83,53% menjadi Rp 20,58 miliar, dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 125,02 miliar.

Sejalan dengan merosotnya laba bersih, penjualan DUCK juga turun tajam 68,98%, dari Rp 579,71 miliar pada kuartal III 2019, menjadi Rp 179,78 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Informasi saja, entitas induk perusahaan adalah PT Asia Kuliner Sejahtera, sedangkan entitas induk terakhir dalam grup adalah Asia Culinary Inc. Pte. Ltd. (ACI) yang didirikan dan berdomisili di Singapura.


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham KB Bukopin-The Duck King Ngamuk, Giliran INPC Nyungsep!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular