Investor Mulai Borong Lagi, Pantas Saja Rupiah Perkasa

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
10 September 2021 17:00
Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Ketika sentimen terhadap rupiah mulai membaik, dolar AS justru makin terpuruk. setelah rilis data tenaga kerja Negeri Paman Sam yang mengecewakan.

Departemen Tenaga kerja AS pada Jumat pekan lalu melaporkan penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payrolls/NFP) bulan Agustus dilaporkan sebanyak 235.000 orang, jauh di bawah median survei Reuters terhadap para ekonom sebanyak 728.000 orang.

Tingkat pengangguran dilaporkan turun menjadi 5,2% dari sebelumnya 5,4%, sesuai dengan hasil survei Reuters, kemudian rata-rata upah per jam tumbuh 0,6% lebih tinggi dari bulan Juli 0,4%.

Meski tingkat pengangguran turun dan rata-rata upah per jam naik, tetapi yang lebih dilihat pelaku pasar adalah NFP. Sebab, mencerminkan kemampuan negara dengan perekonomian terbesar di dunia menciptakan lapangan pekerjaan.

Rilis tersebut menguatkan ekspektasi bank sentral AS (The Fed) baru akan melakukan tapering di akhir tahun ini, dan tidak menutup kemungkinan mundur di awal tahun depan jika data NFP selanjutnya yang dirilis awal bulan depan juga buruk.

Selain itu, rapat kebijakan moneter The Fed di bulan ini juga dikatakan menjadi kurang penting akibat NFP yang mengecewakan.

"Data tenaga kerja terbaru memberikan alasan Jerome Powell (ketua The Fed) untuk tidak terburu-buru melakukan tapering, dia bisa mengatakan 'saya sudah memberi tahu anda sebelumnya', dan ini membuat rapat kebijakan moneter The Fed menjadi kurang penting," kata JJ Kinahan, kepala strategi pasar di TD Ameritrade di Chicago, sebagaimana dilansir CNBC International, Jumat (3/9/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular