Gainers-Losers Sesi II

Saham Allo Bank Jadi Jawara, saat CAKK-SMMT Ambles & Kena ARB

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
10 September 2021 16:30
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten bank milik pengusaha nasional Chairul Tanjung PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) dan emiten perusahaan gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) bercokol di deretan top gainers pada perdagangan hari ini, Jumat (10/9/2021).

Sementara, saham emiten keramik PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) dan emiten batu bara Grup Rajawali PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) harus puas menjadi top losers.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan penguatan hari ini. IHSG naik 0,44% ke posisi 6.094,873 pada penutupan sesi II perdagangan Jumat (10/9).

Menurut data BEI, ada 272 saham menguat, 237 saham melemah dan 148 saham tak bergerak, dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,25 triliun dan volume perdagangan mencapai 24,76 miliar saham.

Investor asing pasar saham masuk ke bursa RI dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 344,58 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 142,06 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (10/9).

Top Gainers

  1. Allo Bank Indonesia (BBHI), saham +24,67%, ke Rp 2.830, transaksi Rp 126,2 M

  2. Surya Biru Murni Acetylene (SBMA), +24,50%, ke Rp 376, transaksi Rp 96,5 M

  3. Ginting Jaya Energi (WOWS), +16,00%, ke Rp 58, transaksi Rp 42,0 M

  4. Yelooo Integra Datanet (YELO), +12,69%, ke Rp 444, transaksi Rp 202,0 M

  5. Bank Neo Commerce (BBYB), +12,08%, ke Rp 1.485, transaksi Rp 308,4 M

Top Losers

  1. Cahayaputra Asa Keramik (CAKK), saham -6,98%, ke Rp 80, transaksi Rp 8,1 M

  2. Indo Oil Perkasa (OILS), -6,87%, ke Rp 610, transaksi Rp 48,8 M

  3. Djasa Ubersakti (PTDU), -6,86%, ke Rp 380, transaksi Rp 59,3 M

  4. Golden Eagle Energy (SMMT), -5,67%, ke Rp 183, transaksi Rp 9,9 M

  5. PAM Mineral (NICL), -5,43%, ke Rp 87, transaksi Rp 19,7 M

Saham BBHI melesat hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 24,67% ke posisi Rp 2.830/saham, dengan nilai transaksi Rp 126,2 miliar dan volume perdagangan 47 juta saham.

Investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp 48,64 juta di pasar reguler.

Dalam sepekan, saham BBHI melejit 29,22%, sedangkan dalam sebulan naik 11,86%.

Kenaikan saham BBHI merespons rencana penawaran umum terbatas (PUT) III dalam rangka Penambahan Modal dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis ini (9/9), manajemen BBHI menyatakan jumlah saham yang direncanakan untuk diterbitkan adalah sebanyak-banyaknya 11.000.000.000 atau 11 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

"Jumlah ini setara dengan 94,15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan pada saat keterbukaan informasi ini, dengan harga yang akan ditetapkan dan diumumkan kemudian di dalam prospektus PMHMETD dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku," tulis manajemen BBHI.

PT Mega Corpora memiliki opsi untuk dapat mengalihkan sebagian atau seluruh dari HMETD yang menjadi haknya kepada investor tertentu.

Bersama saham BBHI, saham SBMA melesat hingga ARA 24,50% ke Rp 376/saham. Dengan ini, sejak debut pada Rabu (8/9) lalu, saham SBMA mencatatkan ARA hingga 3 kali beruntun.

Sebagai informasi, pada Rabu, SBMA menjadi emiten ke-36 di bursa dengan melepas sebanyak 278.400.000 saham dengan harga penawaran umum Rp 180 per saham. Sehingga, dari IPO ini, perusahaan meraih dana Rp 50,11 miliar.

Dana yang dihimpun dari Penawaran Umum ini, akan digunakan SBMA untuk mengembangkan bisnis dan menaikkan kapasitas produksi perusahaan.

Berbeda, saham CAKK anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,98%, usai ambles 6,52% pada perdagangan kemarin. Sebelum dua hari ambles, saham CAKK melejit 26,03% pada Rabu lalu.

Selain saham CAKK, saham SMMT merosot 5,67%, setelah berhasil melesat 9,60% pada perdagangan kemarin. Dengan ini, dalam sepekan saham SMMT ambles 7,58%, sedangkan dalam sebulan melonjak 55,08%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular