
Cek 10 Kabar Penting Ini, Saat Ada Momentum Cuan dari Saham

Jakarta, CNBC Indonesia - Kegiatan Puclic Expose Live di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih berjalan hingga hari ini merupakan hari terakhir acara ini diadakan. Banyak emiten yang menyampaikan rencana bisnis dalam kegiatan tersebut.
CNBC Indonesia telah merangkum 10 peristiwa emiten yang terjadi pada perdagangan kemarin, Kamis (9/9/2021) untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan hari ini dibuka.
1. Gandeng Sulzer Swiss, GMF AeroAsia Mau Garap Perawatan Turbin
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) atau GMF AeroAsia menjajaki potensi kerja sama dengan PT Sulzer Indonesia, yang merupakan bagian dari Sulzer Management Ltd. asal Swiss.
Keduanya akan menjajaki kerja sama di bidang di bidang pemeliharaan turbin industrial. Kedua perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk menegaskan kerja sama tersebut.
Secara lebih rinci, kerja sama yang akan dijajaki meliputi pemeliharaan turbin industrial dan aeroderivative, engineering services, serta perawatan dan perbaikan komponen. Selain itu juga membuka peluang kerja sama pemasaran dan logistik.
2. SMGR Proyeksikan Penjualan Akhir Tahun Naik Hingga 5%
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) menargetkan meningkatkan volume penjualan di semester II-2021 diatas rata-rata angka nasional yang diproyeksikan naik 3-5%. Salah satu upaya yang dilakukan yakni meningkatkan ekspor dan melakukan perluasan pasar.
"Kami mencoba menaikan volume dengan ekspor meski marginnya tidak sebaiknya domestik. Untuk di semen kita tahu biasanya performa di semester II berkontribusi sebesar 55-65% dari performa satu tahun," kata Direktur Keuangan Semen Indonesia Doddy Sulasmono, Kamis (9/9/2021).
Untuk industri manufaktur menurutnya biasanya penjualan pada semester II mempengaruhi performa untuk satu tahun, begitu juga dengan industri semen. Dia mengharapkan pelonggaran PPKM, dan akselerasi belanja pemerintah untuk infrastruktur bisa berjalan.
3. PTPP Revisi Target Kontrak Baru, Banyak Proyek Tertunda
Perusahaan konstruksi BUMN PT PP Tbk (PTPP) merevisi target kontrak baru tahun ini menjadi 85% dari target kontrak semula yang senilai Rp 30,1 triliun. Hingga akhir Agustus 2021 lalu nilai kontrak baru yang dicapai baru sebesar Rp 10,5 triliun.
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan revisi ini masih perlu dilakukan review oleh perusahaan dan akan disampaikan secara resmi setelah melihat hasil capaian perusahaan hingga kuartal ketiga tahun ini.
"Kami asumsikan kalau ada beberapa refocusing proyeksi kami 85% dari target awal," kata Novel dalam dalam public expose live virtual, Kamis (9/9/2021).
4. Duh Garuda Kalah Digugat Lessor Goshawk, Next-nya Bagaimana?
Maskapai BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk(GIAA) dinyatakan kalah dalam gugatan yang diajukan lessor (perusahaan penyewaan pesawat) di pengadilan arbitrase London Court of International Arbitration (LCIA).
Kabar buruk berupa keputusan untuk melunasi seluruh kewajibannya datang di tengah upaya restrukturisasi atas utang-utang yang sedang dilaksanakan oleh perusahaan BUMN ini pada tahun ini.
Goshawk Aviation, perusahaan lessor pesawat melalaui anak usahanya Helice yang berbasis di Dublin, Irlandia dan lessor lain dalam satu grup usaha, Atterisage, adalah pihak penggugat arbitrase di LCIA.
5. Begini Proyeksi Produksi Nikel-Emas Antam di 2021
PT Aneka Tambang Tbk (Antam/ ANTM) menyebut Covid-19 berdampak pada produksi dan penjualan sejumlah komoditas tambangnya, termasuk emas.
Anton Herdianto, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, menyampaikan proyeksi produksi dari masing-masing komoditas tambang Antam.
Produksi feronikel pada semester I 2021 tercatat sebesar 12.679 ton dalam nikel (TNi). Menurutnya, untuk produksi feronikel pada tahun ini berkaitan dengan kapasitas produksi dari smelter.