
Bakal Kedatangan Mitratel, Saham Menara Bergerak Liar

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten menara telekomunikasi bergerak beragam pada awal perdagangan hari ini, Kamis (9/9/2021). Sebagaimana diketahui, subsektor menara telekomunikasi akan kedatangan 'pemain baru' dari Grup Telkom PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), yang diprediksi akan meramaikan persaingan di lini bisnis ini.
Berikut pergerakan saham menara, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.42 WIB.
Sarana Menara Nusantara (TOWR), saham +2,27%, ke Rp 1.350/saham
Centratama Telekomunikasi Indonesia (CENT), +1,24%, ke Rp 326/saham
Bali Towerindo Sentra (BALI), 0,00%, ke Rp 730/saham
Tower Bersama Infrastructure (TBIG), -0,34%, ke Rp 2.950/saham
Solusi Tunas Pratama (SUPR), -6,42%, ke Rp 11.300/saham
Menurut data di atas, saham emiten Grup Djarum TOWR menjadi yang paling menguat, dengan naik 2,27% ke Rp 1.350/saham. Dengan ini, dalam sepekan saham TOWR masih turun 1,82%, sementara dalam sebulan naik 5,06%.
Kabar teranyar, TOWR, melalui anak usahanya, baru saja mengumumkan pembelian perusahaan salah satu emiten pengelola menara lainnya, yaitu SUPR.
Berdasarkan laporan informasi atau fakta material yang terbit di lama keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pembelian ini mewakili sekurang-kurangnya 90% dari total modal yang disetor dan ditempatkan dalam SUPR melalui pengambilalihan saham SUPR yang dimiliki oleh 14 perusahaan.
Di bawah saham TOWR, ada saham Grup Northstar CENT yang menguat 1,24% ke Rp 326/saham, usai ambles 4,73% kemarin. Dalam sepekan sahma ini masih anjlok 9,55%, sementara dalam sebulan ambles 20,30%.
Saham Grup Saratoga TBIG malah melemah 0,34%, memperpanjang tren pelemahan 3 hari beruntun.
TBIG berhasil membukukan perolehan laba bersih Rp 663,26 miliar pada semester pertama tahun ini, meningkat 29,92% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 510,48 miliar.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan, pada semester pertama tahun ini, TBIG mencatatkan kenaikan pendapatan 16% menjadi Rp 2,97 triliun dari sebelumnya Rp 2,57 triliun.
Sementara, saham SUPR anjlok 6,42%, setelah melesat tinggi dalam 3 hari terakhir seiring kabar pencaplokan oleh TOWR. Dalam sepekan saham yang cenderung 'tidur' alias jarang bergerak ini melejit 53,04%, sementara dalam sebulan melesat 42,45%.
Subsektor menara telekomunikasi di bursa akan kedatangan pendatang baru, yakni perusahaan Grup Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) yang saat ini tengah mempersiapkan rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Melantainya Mitratel diprediksi akan membuat persaingan di subsektor menara akan semakin ramai. Apalagi, Mitratel baru-baru ini kembali mendapatkan penambahan pengalihan menara telekomunikasi sebanyak 4.000 unit dari anak usaha Telkom lainnya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).
Pengalihan ini menjadikan total menara telekomunikasi milik Mitratel sebanyak 28.000 unit dan tersebar di seluruh wilayah di Indonesia, baik urban, suburban dan rural.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bakal Ditantang Mitratel, Ini Lho Saham-saham Menara Tercuan!