RI-China Tinggalkan Dolar AS, BI: Kami tak Istimewakan China

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
08 September 2021 20:03
Ilustrasi Yuan (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi yuan (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia secara resmi telah bekerja sama denganĀ China untuk melakukan transaksi perdagangan bilateral barang, jasa, dan investasi menggunakan mata uang lokal (Local Currency Settlement/LCS).

Artinya transaksi kedua negara ini nantinya tidak lagi membutuhkan dolar Amerika Serikat (AS) sebagai pembayaran dan hanya menggunakan mata uang lokal kedua negara, yakni rupiah dan yuan.

Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia (BI) Doddy Zulverdi menjelaskan kerja sama LCS terjalin bukan hanya dengan China saja, tapi juga sudah dilakukan dengan negara-negara lainnya, seperti Jepang, Malaysia, dan Thailand.

"Kerja sama LCS dan China ini bukanlah yang pertama, jadi kami tidak mengkhususkan China," ujarnya dalam video conference, Rabu (8/9/2021).

China dipilih sebagai negara untuk melakukan kerja sama LCS karena Negeri Tirai Bambu salah satu negara mitra dagang terbesar Indonesia. Di samping itu juga, kerja sama LCS ini otomatis akan membuat kedua negara tak lagi bergantung dengan dolar AS.

Saat ini, kata Doddy, BI juga sedang menjajaki kerja sama LCS dengan berbagai negara. Potensi negara yang menjadi mitra dagang Indonesia di antaranya adalah negara-negara di kawasan Asia, Asia Selatan, Asia Timur hingga Asia Tenggara.

"Termasuk di Timur Tengah baik untuk transaksi perdagangan maupun remitansi TKI dan jasa lainnya," ujarnya.



Doddy menyebutkan, hal ini juga untuk memperluas cakupan ekonomi agar mendorong perdagangan hingga investasi yang semakin besar.

Untuk diketahui, implementasi kerja sama LCS adalah sebagai salah satu upaya berkelanjutan BI untuk mendorong penggunaan mata uang lokal yang lebih luas dalam penyelesaian transaksi perdagangan dan investasi langsung dengan berbagai negara mitra.

Perluasan penggunaan LCS diharapkan dapat mendukung stabilitas rupiah melalui dampaknya terhadap pengurangan ketergantungan pada mata uang tertentu di pasar valuta asing domestik.

Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI, Donny Hutabarat kepada CNBC Indonesia bulan lalu juga pernah mengatakan, BI sedang mengincar kerja sama LCS dengan sejumlah negara lain.

"Ke depan, terdapat tiga negara yang akan dijajaki untuk melakukan kerja sama LCS yaitu India, Korea Selatan dan Filipina," ujar Donny.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bye AS! RI Makin Erat dengan China Tinggalkan Dolar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular