Ekonomi Mulai Pulih, WIKA Mulai Injak Pedal Gas

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Rabu, 08/09/2021 17:20 WIB
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemulihan ekonomi yang akan terjadi di semester kedua masih dipandang pesimis oleh BUMN karya. Seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang merevisi target - target pendapatan hingga laba pada tahun 2021.

Investor Relation Wijaya Karya, Purba Yudha Tama mengatakan perusahaan akan merevisi target perolehan kontrak di 2021, melihat situasi pandemi yang cukup menghambat kinerja perusahaan.

"Akan review target 2021 karena situasi pandemi cukup menantang juga menghambat kinerja operasional kita. Juni Juli ini keadaan pandemi cukup memburuk yang tidak kita ekspektasi. Makanya akan segera kita review dan kita rilis segera angkanya. Tapi pertumbuhan masih di area positif," jelasnya dalam Publik Expose Live 2021, Rabu (8/9/2021).


Yudha mengatakan perolehan kontrak baru paling banyak dari swasta sekitar 47%, tapi porsi dari BUMN lain juga diperkirakan membesar menjadi 34% dari hanya 19% di semester I ini.Begitu juga kontrak luar negeri meningkat menjadi 6,5% dari proyek yang diincar di Filipina.

Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko Wijaya Karya Ade Wahyu mengatakan ada perubahan target perusahaan yang akan dilakukan tahun ini. Mengingat dimasa pandemi perolehan kontrak baru juga masih seret. Tercatat perusahaan mendapatkan kontrak baru mencapai Rp 11,96 triliun.

"kami sampaikan secara target kontrak kita yang tadinya tumbuh 100% mungkin kisaran hanya 20%-27 , kemudian revenue juga tumbuh dari 78%, revisi mungkin hanya 20%-24%, sementara laba yang tumbuh hampir lebih dari 300% ini mungkin hanya 20%," jelasnya.

Hingga Agustus WIKA sudah memperoleh kontrak baru senilai Rp 13 triliun. Perolehan ini baru sepertiga dari target yang direvisi. Paling nilai kontrak paling besar diperoleh dari Bandara Kediri, dan beberapa proyek dari Kementerian PUPR, serta penugasan pemerintah seperti RS Darurat Covid - 19 di Tanjung Duren dan Wisma Haji.

Mengutip CNN Indonesia, Badan Anggaran DPR dan pemerintah sudah menetapkan pertumbuhan ekonomi di level 5,2% pada 2022. Angkanya jauh lebih tinggi outlook 2021 sebesar 3,7% - 4,5%.

"Kami meyakini yang terbaik pengambilan keputusan pertumbuhan di 5,2%," kata Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah dalam rapat kerja bersama pemerintah, Rabu (8/9/2021).


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Vs Iran Bikin Harga Minyak Naik & Bursa Saham "Ambyar"