Erick Merger Pelindo, Bagaimana Nasib IPCC & IPCM?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Rabu, 08/09/2021 10:40 WIB
Foto: Mobil ekspor di pelabuhan IPCC, Tanjung Priok. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bisnis dua anak usaha PT Pelindo 2 (Persero) yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dikonsolidasikan ke empat subholding usaha perusahaan pelabuhan. Ini merupakan bagian dari langkah penggabungan usaha perusahaan pelabuhan yang ditargetkan rampung pada awal Oktober 2021 mendatang.

Dua anak usaha yang dimaksud adalah PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) dan PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM).

Direktur Utama Pelindo 2 Arif Suhartono mengatakan dua anak usahanya ini memiliki jenis usaha berbeda. IPCC rencananya akan dikonsolidasikan kepada subholding bisnis non peti kemas, sedangkan IPCM rencananya akan memimpin konsolidasi subholding marine, equipment & port services.


"IPCC dan IPCM itu anak usaha Pelindo 2 yang mempunyai bisnis berbeda satunya kendaraan dan marine service," kata Arif dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, Selasa (7/8/2021).

"IPCC akan digabung ke non peti kemas, [sedangkan] IPCM akan digabung ke marine and equipment. IPCM akan mengkonsolidasi seluruh kegiatan yang sejenis yang dilakukan Pelindo I, II, III, dan IV," terangnya.

Untuk diketahui, saat ini pemerintah tengah memproses penggabungan empat perusahaan pelabuhan pelat merah, yakni PT Pelindo I-IV (Persero). Penggabungan ini akan menyisakan PT Pelindo II (Persero) sebagai induk usaha/holding pelabuhan milik pemerintah.

Dengan menjadikan Pelindo II sebagai holding usaha, secara otomatis Pelindo lainnya akan dilebur menjadi anak usaha berdasarkan masing-masing bisnis. Setelah menjadi holding, Pelindo II akan berganti nama menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero).

Entitas baru ini akan menjalankan empat bisnis utama melalui entitas yang berbeda, yang merupakan penggabungan dari bisnis Pelindo sebelumnya.

Empat bisnis tersebut antara lain adalah bisnis peti kemas dengan nama PT Pelindo Multi Terminal dan berkantor di Medan dan bisnis non-petikemas di bawah PT Terminal Petikemas Indonesia, berkantor di Surabaya.

Lalu bisnis logistic & hinterland development yang akan berkantor di Jakarta dengan nama PT Pelindo Solusi Logistik. Terakhir adalah bisnis marine, equipment & port services yang akan berkantor pusat di Makassar.

Adapun holding ini ditargetkan akan dapat rampung pada 1 Oktober 2021 mendatang. Saat ini perusahaan tengah menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah terkait dengan penggabungan tersebut.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: HGII Tebar Dividen Rp 4,5 M & Bidik Tambahan Pembangkit 100 MW