IHSG Berada di Zona Keramat, Dibuka Hijau tapi Sulit ke 6.200

Putra, CNBC Indonesia
Rabu, 08/09/2021 09:17 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di awal perdagangan dengan apresiasi tipis 0,03% ke level 6.114,47. Selang 15 menit IHSG balik terkoreksi 0,03% ke level 6.109,51 pada perdagangan Kamis (8/9/21).

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 1 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 44 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) sebesar Rp 4 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 15 miliar.


Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilego Rp 8 miliar dan PT Multipolar Tbk (MLPL) yang dijual Rp 60 miliar.

Salah satu sentimen yang diperhatikan adalah rilis pertumbuhan ekonomi Jepang per kuaratl II-2021, yang menurut proyeksi tradingeconomics akan berbalik positif dengan pertumbuhan sebesar 1,3% secara tahunan. Pada kuartal I-2021, ekonomi Negara Oshin ini terkontraksi 3,7%.

Ketika negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia ini pulih, mengikuti China yang melaporkan lonjakan perdagangan, maka negara lain di Asia termasuk Indonesia pun bisa berekspektasi bahwa permintaan akan meningkat sehingga mereka mendapat berkahnya. Saham-saham manufaktur dan energi berpeluang menjadi sasaran beli pemodal di Tanah Air hari ini.

Dari dalam negeri sendiri, pasar akan memantau rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) per Agustus yang akan memberikan gambaran mengenai optimisme masyarakat dalam membelanjakan uangnya, terkait dengan prospek pemulihan ekonomi.

Sebelumnya, IKK pada Juli turun ke posisi 80,2 dari sebelumnya yang berada di atas 100. Indeks penjualan ritel masuk ke zona negatif dengan realisasi sebesar -6,2%. Hal ini sejalan dengan indeks nilai belanja Bank Mandiri yang turun ke posisi 76,5.

Survei dijalankan di tengah masih merebaknya virus Covid-19 varian delta di seluruh dunia. Namun, Indonesia berhasil mencetak pembaikan situasi dengan turunnya tingkat okupansi rumah sakit dan kasus baru. Jika hari ini pasar mendapat kabar baik dengan pembalikan angka IKK, maka saham perbankan, konsumer dan ritel berpeluang terkena aksi beli sesaat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Vs Iran Bikin Harga Minyak Naik & Bursa Saham "Ambyar"