
Jack Ma Suntik BBYB, Bos Gozco Malah Jual Sahamnya Rp 219 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bank mini, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) yang kini dikendalikan oleh Grup Akulaku yang juga merupakan pemegang saham utama mulai ditinggal oleh para investor awal di tengah harga sahamnya yang meroket tajam.
Setelah PT Asabri (Persero) yang getol menjual saham Bank Neo, kini giliran PT Gozco Capital yang mulai melakukan aksi penjualan saham BBYB.
Berdasarkan laporan kepemilikan saham yang diterbitkan pada laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), diketahui kurang dari sebulan Gozco Capital melego total 140,81 juta saham BBYB.
Aksi jual tersebut dilakukan dalam enam kali transaksi dari tanggal 12 Agustus hingga 2 September 2021.
Penjualan tersebut menyebabkan kepemilikan saham Gozco Capital di BBYB berkurang 1,88% dari semula 18,41% berkurang menjadi 16,53%.
Jika mengacu pada harga penutupan perdagangan harian, dana segar yang diperoleh Gozco Capital dari aksi penjualan saham BBYB berpotensi mencapai Rp 219,97 miliar, dengan perincian sebagai berikut:
- 12 Agustus, harga penutupan Rp 1.610, potensi pendapatan Rp 33,75 miliar dari penjualan 20,96 juta saham.
- 18 Agustus, harga penutupan Rp 1.425, potensi pendapatan Rp 27,28 miliar dari penjualan 19,15 juta saham.
- 30 Agustus, harga penutupan Rp 1.630, potensi pendapatan Rp 16,30 miliar dari penjualan 10 juta saham.
- 31 Agustus, harga penutupan Rp 1.520, potensi pendapatan Rp 7,60 miliar dari penjualan 5 juta saham.
- 1 September, harga penutupan Rp 1.580, potensi pendapatan Rp 50,05 miliar dari penjualan 31,67 juta saham.
- 2 September, harga penutupan Rp 1.565, potensi pendapatan Rp 84,54 miliar dari penjualan 54,02 juta saham.
Sebelum Akulaku - fintech yang ikut didanai oleh Ant Group milik Jack Ma - menjadi pengendali Bank Neo Commerce, bank yang semula bernama Bank Yudha Bhakti ini saham mayoritasnya dikuasi oleh Gozco Capital.
PT Akulaku Silvrr Indonesia pertama kali masuk di BBYB pada awal tahun 2019 dengan mengakuisisi 8,9% saham BBYB dari PT Gozco Capital pada harga Rp 338 per lembar saham dengan nilai total Rp 158 miliar. Akibat akuisisi ini, porsi kepemilikannya menyusut menjadi 33,26% dari sebelumnya 42,16%.
Setelah itu Akulaku kembali menambah kepemilikan sahamnya melalui rights issue menjadi sebesar 24,98%, yang membuat kepemilikan saham Gozco kian berkurang dan tersisa menjadi 21,76% di akhir tahun 2019. Saat ini angka tersebut kembali menyusut menjadi 16,53%.
Satu perusahaan yang sudah melego hampir seluruh kepemilikan sahamnya di BBYB adalah perusahaan asuransi BUMN Asabri.
Sebagai informasi, pada kuartal I-2019 saham Asabri di BBYB masih sebanyak 21,91% atau 1.240.539.090 saham, sementara pada kuartal I-2020 saham Asabri masih 20,13% atau setara 1.240.539.090 saham.
Kemudian aksi jual yang dilakukan secara agresif sepanjang tahun ini menjadikan kepemilikannya tergerus menjadi 4,28% per 12 Agustus 2021. Hingga terakhir per tanggal 19 Agustus 2021 menurut keterangan resmi Bank Neo kepemilikan saham Asabri hanya tersisa 0,53%.
BBYB mengumumkan rencana menambah modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 2,5 triliun. Aksi korporasi ini sudah memperoleh persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB yang dilaksanakan pada 28 Mei 2021.
Dengan rights issue tersebut, perseroan akan meningkatkan modal inti menjadi sebesar Rp 3 triliun di akhir tahun ini dan sudah memenuhi ketentuan syarat modal minimum bank oleh Otoritas Jasa Keuangan maksimal pada akhir Desember 2022.
Pada penutupan perdagangan sesi I Selasa (7/9) di pasar modal, saham BBYB tercatat naik 0,35% ke level Rp 1.445 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp 10,83 triliun. Dalam sepekan saham ini melemah 4,93%, selama sebulan terakhir terkoreksi 9,69% dan sejak awal tahun tumbuh hingga 384%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Neo Luncurkan Smart Branch di PIK, Apa Kelebihannya?
