Asa Bukit Asam di Proyek Energi Baru & Terbarukan

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
Senin, 06/09/2021 15:53 WIB
Foto: Dok: PTBA

Jakarta, CNBC Indonesia - Meskipun merupakan produsen batu bara, namun PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tidak akan ketinggalan dalam menggarap proyek energi baru dan terbarukan.

Direktur Pengembangan Usaha PTBA, Fuad Fachroedin mengatakan perseroan pada tahun ini akan fokus pada 3 hal pengembangan, yakni peningkatan kapasitas angkutan batu bara, menciptakan nilai tambah batu bara hingga mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

"Terkait peningkatan transportasi batu bara, di semester pertama 2021 ini kita sudah berhasil meningkatkan kapasitas angkutan Tanjung Enim semula 21,4 juta ton menjadi 25 juta ton," ujar Fuad Fachroedin dalam keterangan pers usai Paparan Publik secara virtual, Senin (6/9/2021).


Selanjutnya terkait dengan pembangkit listrik, PTBA tak hanya akan mengembangkan tenaga listrik berbasis batu bara tapi juga energi terbarukan. Bahkan, PTBA bekerjasama dengan PLN terkait dengan hal ini.

"Kita juga berdiskusi dengan PLN pemanfaatan lahan, pasca tambang PTBA pertama Tanjung Enim, kedua Ombilin, ketiga di Kaltim. Kita akan membangun kapasitas cukup besar. Start 200 MW. Untuk energi terbarukan, khususnya pembangkit listrik tenaga surya, angka ini cukup tinggi," imbuhnya.

"Kita dalam proses membangun coal to Dimethyl Ether (DME) menggantikan LPG bersama Pertamina. Sebanyak 6 juta ton batu bara menjadi gas, methanol, menjadi DME menghasilkan 1,4 juta ton DME," imbuhnya.

Sebelumnya, PTBA memang berencana untuk melakukan pengembangan PLTS, yang merupakan ekspansi bisnis perusahaan ke sektor energi baru dan terbarukan. Salah satu bukti yakni Commercial Operation Date (CoD) PLTS di Bandara Soekarno Hatta bekerjasama dengan PT Angkasa Pura II (Persero). PLTS beroperasi penuh pada 1 Oktober 2020.

PTBA berencana menggarap proyek pengembangan PLTS di lahan paska tambang milik perusahaan yang berada di Ombilin-Sumatera Barat, Tanjung Enim-Sumatera Selatan, dan Bantuas-Kalimantan Timur. Masing-masing lahan paska tambang akan terpasang PLTS dengan kapasitas mencapai 200 MW. Saat ini PLTS sedang dalam tahap pembahasan dengan PLN untuk bisa menjadi Independent Power Producer (IPP) dan ditargetkan masuk pada 2022.


(yun/yun)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Alasan Produsen Batu Bara Ramai-Ramai Incar Bisnis LNG & EBT